Yahya, Said, hingga Marzuki Masuk Bursa Ketum PBNU

  • Bagikan
CALON KETUM: Ketua PWNU Jatim Marzuki Mustamar (kiri), dan Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf, santer digadang-gadang menjadi ketua PBNU.

INDOSatu.co – JAKARTA – Menjelang Muktamar NU ke-34, beberapa nama santer disebut-sebut bakal bersaing untuk memperebutkan Ketua Umum PBNU. Mereka diantaranya, Ketum PBNU Said Aqil Siraj, Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf, Ketua PBNU Marsudi Suhud hingga Ketua PWNU Jatim Marzuki Mustamar.

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Syamsul Maarif mengungkap beberapa nama tersebut memang sangat santer dalam bursa calon Ketua Umum PBNU setelah Said Aqil Siradj tersebut.

“Nama-nama itu banyak yang muncul, seperti Kiai Said, Kiai Yahya, dan Kiai Marzuki. Juga ada Marsudi Suhud. Itu di antaranya,” kata Syamsul, Kamis (30/9) malam.

Baca juga :   PBNU: Pemerintah Gagal, Menkes: Memang Belum sesuai Harapan

Siapapun yang akan menjadi Ketua Umum PBNU, mereka akan mengemban masa jabatan selama lima tahun. Jabatan Ketua Umum Said Aqil Siraj sendiri, sebenarnya sudah berakhir pada 2020 lalu. Namun, jabatannya diperpanjang seiring penundaan Muktamar NU ke-34 karena pandemi virus corona.

Syamsul mengungkapkan bahwa pemilihan Ketum PBNU pada Muktamar nanti tidak seperti ajang Pilkada. Dia mengeklaim bahwa kebersamaan dan kekompakan akan lebih ditunjukkan oleh kader-kader NU dalam tiap gelaran muktamar PBNU.

Ia juga menekankan bahwa pemilik suara sah dalam muktamar PBNU adalah PWNU dan PCNU yang tersebar di berbagai wilayah seluruh Indonesia. “Di NU itu kan lebih mengedepankan kebersamaan dan tidak hanya logika yang didahulukan, tapi ada nilai-nilai spiritualitas. Itu penting,” kata dia.

Baca juga :   Songsong Abad ke-2, PBNU Susun Blueprint dan Roadmap Gerakan NU Women

Menurutnya, bursa calon ketua umum PBNU bersifat dinamis dan pada akhirnya kader terbaik lah yang akan memimpin NU nanti.

Syamsul menggarisbawahi bahwa kriteria utama calon Ketua Umum PBNU mendatang harus memiliki komitmen besar untuk membangun NU ke depan.

Ada sejumlah isu penting yang digarap PBNU. Salah satunya, kata dia, soal pendidikan. Dia mencontohkan bahwa Said Aqil saat menjabat sebagai Ketum PBNU belakangan ini kerap membangun sekolah dan kampus yang tersebar di penjuru Indonesia.

Baca juga :   Hadiri Santunan di Ponpes Al-Musri, LaNyalla Didaulat Jadi Bapak Yatim Indonesia

“Kiai Said kan bisa membangun banyak kampus-kampus. Ini diteruskan kampus-kampus itu. Di samping jumlahnya banyak, kualitasnya juga harus ditingkatkan,” kata dia.

Pemilihan ketua umum baru dan pengurus PBNU akan digelar dalam Muktamar NU ke-34 pada 23-25 Desember 2021.

Kabarnya, beberapa pengurus wilayah NU, sudah terang-terangan mendukung tokoh tertentu untuk mengisi kursi Ketum PBNU berikutnya.
Salah satunya dukungan kepada Yahya Cholil Staquf dan Marzuki Mustamar, datang dari sebagian besar pengurus cabang NU dan kiai di Jawa Timur. (ad/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *