Tolak Munaslub, Jusuf Kalla: Persiapan Pemilu, Munaslub Justru Rugikan Partai Golkar

  • Bagikan
TAK MASUK AKAL: Mantan Wapres Jusuf Kalla meminta polemik sumbangan Rp 2 triliun sebaiknya dihentikan saja.

INDOSatu.co – JAKARTA – Setelah Aburizal Bakrie, mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla alias JK menolak wacana penyelenggaraan musyawarah nasional luar biasa (munaslab) untuk menggantikan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar.

Menurut mantan Wapres itu, penyelenggaraan munaslub di tengah tahapan Pemilu 2024 yang tak lama lagi hanya akan merusak nama baik Partai Golkar. Karena itu, JK minta agar wacana diselenggarakannya munaslub sebaiknya disudahi. Tidak ada yang diuntungkan dengan adanya munaslub itu.

Baca juga :   Agresi Israel ke Palestina, Guru Besar UIN Syahid: Lawan Kezaliman dengan Segala Cara

“Sangat tidak setuju, karena itu akan lebih menurunkan marwah Partai Golkar,” ungkap JK Senin (31/7/2023).

Pernyataan usai JK itu diungkapkan usai seminar Pemuda untuk Politik di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat. JK justru mendorong agar setiap kader Golkar bersatu dan kompak bukan malah terus mewacanakan munaslub. Dia takut perolehan suara Golkar di Pemilu 2024 akan terdampak secara negatif akibat wacana munaslub.

Baca juga :   Terkait Putusan PN Jakpus Agar Pemilu Ditunda, Ahmad Basarah: Cacat Hukum, Bertentangan dengan UUD NRI 1945

“Tujuan munaslub apa? Bagaimana bisa menang kalau pecah gitu? Kan mestinya ya harus bersatu? Berikanlah kesempatan ke Airlangga, karena Airlangga sudah diberikan mandat oleh partai,” ujar JK.

Belakangan ini, muncul dorongan untuk mengadakan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Partai Golkar dari beberapa kader senior. Salah satu tujuannya untuk menggantikan Airlangga Hartarto sebagau ketum Golkar.

Baca juga :   Tanpa PDIP, Delapan Parpol Sepakat Tolak Proporsional Tertutup dalam Pemilu 2024

Menteri di Kabinet Indonesia Maju yang juga kader Partai Golkar seperti Luhut Binsar Pandjaitan dan Bahlil Lahadalia sudah menyatakan siap maju menggantikan Airlangga. Sayangnya, hampir 38 DPD I seluruh Indonesia justru menolak diadakannya munaslub.

Para ketua DPD I Partai Golkar tetap mendukung Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar. Dukungan 38 Ketua DPD I Partai Golkar untuk Airlangga itu terungkap saat berkumpul di Bali. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *