INDOSatu.co – JAKARTA – Kritikus dan Pengamat Politik Kebangsaan, Faizal Assegaf menilai, perilaku teater politik kotor Jokowi makin merusak citra Istana. Satu demi satu korban berjatuhan di lingkaran kekuasaan. Para pembantu presiden terkesan diperbudak agenda politik terselubung.
Bahkan, bukan lagi terkesan. Namun, fakta terungkap dari ramainya perbincangan di kalangan jurnalis independen dan rakyat yang cerdas. Modus politik intimidasi rezim Jokowi menjadi sorotan serius.
‘’Sejumlah menteri dan ketum partai jelang Pilpres 2024 berada dalam bayang-bayang teror dan intimidasi. Seolah wajib manut pada kepentingan politik Jokowi. Berani lawan, masuk penjara,’’ kata Faizal Assegaf kepada INDOSatu.co, Kamis (27/7).
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan sekaligus Ketum Umum DPP Partai Golkar, dalam sepakan ini teraniaya dan terancam dikudeta. Serangan brutal itu muncul lantaran Airlangga diisukan bertemu Anies Baswedan.
Tak hanya itu. Kepala Jokowi dan Luhut jadi berasap, terbakar kebencian menyaksikan mayoritas kader dan simpatisan Golkar semakin masif bergerak di arus perubahan mendukung Anies. ‘’Jelas pahit dan menyakitkan,’’ kata Faizal.
Walhasil, ungkap Faizal, Airlangga menjadi bidikan kemarahan. Luhut tampil dengan modal wajah garang, mulai bermanuver dengan siasat norak. Tapi hebatnya, kaum muda Golkar dan sejumlah tokoh senior beri sinyal perlawanan.
‘’Di bawah tekanan yang kuat, Airlangga tampil berani melempar bola panas. Menghentak publik, bahwa 58 proyek Jokowi tidak kelar alias mangkrak. Pesan yang kuat ditangkap rakyat, Golkar punya kartu AS tentang praktik binal rezim Jokowi,’’ jelas Faizal.
Menariknya, semburan 58 kasus itu tiba-tiba mencuat sehari setelah beredar kabar Airlangga akan dijadikan tersangka. Publik disuguhi intrik politik yang sangat krusial terjadi di lingkaran Istana. Perang terbuka Jokowi, Ketum Partai dan anggota kabinet.
Jika situasi itu terus berlanjut, ungkap Faizal, semakin menguatkan kesimpulan rakyat bahwa: Gegara benci Anies maju sebagai calon presiden, Jokowi intimidasi para menterinya. Tentu norak, jahat dan tidak elok.
‘’Rakyat sangat berharap seluruh kader dan simpatisan Golkar bersatu. Fakta 58 skandal proyek mangkrak Jokowi sudah ada di meja Airlangga. Dokumen itu sangat krusial, jangan dibuang ke tempat sampah!,’’ pungkas Faizal. (adi/red)