INDOSatu.co – JAKARTA – Ada pemandangan tidak biasa di pojok Pasar Senin Jakarta. Aneka pangkat dan segala rupa pernak-pernik seragam pejabat dijual. Semakin tinggi jabatan, semakin mahal ditawarkan. Atribut indah bagi para abdi negara.
Namun, seragam dan atribut itu menjadi tidak berguna bila berkuasa tanpa kejujuran. Bahkan, sebagian dari mereka rela dan sangat kejam, terlibat menindas hidup rakyat. Demi diperbudak jabatan!
”Firaun contoh sempurna dengan segala rupa perhiasan kekuasaan. Tapi, di mata Tuhan dan kaum beriman, Firaun jauh lebih hina dari binatang. Allah abadikan sejarahnya sebagai peringatan pada umat manusia,” kata Kritikus dan Pengamat Politik Kebangsaan, Faizal Assegaf kepada INDOSatu.co, Selasa (18/7).
Kata Faizal, kerakusan, kesombongan dan kebohongan dalam segala level kekuasaan apapun, hanyalah sesaat. Ketika masuk ke peti mati, semua menjadi sia-sia. Banyak sudah penguasa jahat, datang dan pergi meninggalkan cerita kelam.
”Di republik ini, pertunjukan kekuasaan berpesta pora dengan menjadikan negara sebagai lapak pencurian uang rakyat. Saling menyokong demi pemufakatan jahat bertopeng Pancasila dan konstitusi,” beber Faizal.
Andai Jenderal Soedirman masih hidup, kata Faizal, pasti menangis melihat bejatnya kawanan penguasa berhati gelap dan buas. Hari-hari hidup rakyat digilas aneka ketidakadilan. Soedirman dan para pendiri bangsa tulus berjuang untuk kemerdekan. Namun cita-cita mulia itu semakin sulit diwujutkan. Tujuan kemerdekaan hanya menjadi pemanis cerita di buku sejarah.
”Zaman berganti, bermunculan ratusan Jenderal dengan segala macam pangkat yang mereka banggakan. Tapi hanya sedikit dari mereka yang berjiwa Soedirman,” kata Faizal.
Sebagian lainnya, bermunculan wajah-wajah sangar. Sudah pensiun dan kembali berkuasa dengan watak militerisme. Gemar mengklaim paling berjasa dan bertindak sok galak. Gambaran norak itu terlihat dalam lakon Moeldoko dan Luhut Binsar Panjaitan yang sangat arogan.
”Wajar bila rakyat tegaskan, Soedirman selamanya menjadi panutan, bukan Moeldoko apalagi Luhut!,” pungkas Faizal. (adi/red)