INDOSatu.co – JAKARTA – Mimpi besar mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyiapkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), anaknya masuk bursa bakal calon wakil presiden (Bacawapres) terus menuai pro-kontra. Setidaknya, nawaitu politik SBY tersebut semakin terang dan dipahami publik.
Kritikus dan Pemerhati Politik Kebangsaan, Faizal Assegaf menilai hal wajar saja. Namun, perdebatan seputar layak tidaknya AHY jadi Cawapres terus menjadi pertanyaan publik.
‘Namun, sebagian kalangan berpendapat bahwa mestinya SBY dan AHY bersikap realistis,” kata Faizal kepada INDOSatu.co, Selasa (20/6).
Tapi tampaknya, Faizal menengarai, SBY dan elite partai Demokrat di lingkarannya mengklaim AHY jauh lebih matang dari sejumlah nama Cawapres lainnya.
Terlepas dari kalkulasi dan klaim tersebut, ungkap Faizal, faktor paling menonjol soal isu Cawapres AHY, tidak lepas dari pengaruh dan dorongan SBY. ihwal itu tidak bisa dinafikan.
Di kubu pro perubahan, kata Faizal, SBY memosisikan Partai Demokrat mendukung Anies sebagai Capres. Dengan harapan AHY sebagai Cawapres demi memuluskan AHY sebagai Cawapres.
Namun semakin mendekat ke Pilpres, ungkap Faizal, SBY sepertinya makin agresif memetakan semua kemungkinan agar AHY berpeluang dipinang, baik oleh kubu pro perubahan maupun kubu pro status qou.
“Celakanya, SBY mencoba mengais keberuntungan politik, berupaya merapat ke PDIP agar AHY dipasangkan dengan Ganjar. Prinsip yang diutamakan bukan rakyat, tapi kepentingan pribadi,” beber Faizal.
Wajar bila memori kolektif publik kembali terpantik, menyimpulkan bahwa SBY bukan hanya plin-plan dan peragu, tapi makin terpuruk dengan ambisi pribadinya.
Akibatnya, kata Faizal, semua jargon perubahan yang selama ini didengungkan SBY dan Demokrat dituding hanyalah kamuflase. Terkesan sepuluh tahun SBY bekerja keras bukan demi rakyat, tapi demi ambisi AHY jadi Cawapres.
“Kesan buruk itu harus dihentikan SBY. Agar modal dukungan serta simpati rakyat pada AHY dan Demokrat terus terjaga. Toh, masih ada peluang di Pilpres berikutnya buat AHY yang masih sangat muda,” pungkas Faizal. (adi/red)