Klaim Kepuasan Publik 80 Persen ke Jokowi Hanya Gombal dan Lucu-lucuan

  • Bagikan

INDOSatu,co – JAKARTA – Kritikus dan Pegiat Sosial Media, Faizal Assegaf menilai, Jokowi dan stigma kebohongan adalah fakta. Banyak janji yang tidak ditepati. Parahnya, Jokowi asyik menikmati stigma buruk itu. Dan di mata loyalisnya, kekuasaan ugal-ugalan adalah lapak empuk untuk mengais keuntungan.

Tak heran, kata Fiazal, acap kali Jokowi berbohong dan menuai kecaman publik, disaat itulah gerombolan buzzer pro Istana tampil ngeles membela. Saling melengkapi menyemburkan aneka dusta di ruang publik.

Baca juga :   Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 1 Ramadan 1445 H pada 11 Maret 2024

Gambaran buruknya ekosistem dalam pola hubungan politik kekuasaan Jokowi dan kawanan buzzer, mengerikan sekali! Walhasil, sebagus apapun lembaga survei memoles kepemimpinan Jokowi, tetap saja kontras dengan realita yang sesungguhnya.

Terlebih, kredibilitas lembaga survei terlanjur dipahami rakyat sebagai bagian dari instrumen untuk melayani akal bulus kekuasaan. Dimana setiap data yang disajikan demi melayani tujuan terselubung di belakangnya.

”Manipulatif!,” kata Faizal Assegaf dalam akun twitter-nya yang mengizinkan dikutip INDOSatu.co, Ahad (4/6).

Baca juga :   Faizal Assegaf: Gegara Benci Anies Nyapres, Jokowi Intimidasi Para Menteri

Beberapa hari lalu, kata Faizal, muncul parade survei yang mengklaim kepuasaan publik terhadap Jokowi lebih dari 80 persen. Dengan dalih masyarakat luas sangat menginginkan keberkelanjutan program-program yang dibuat Jokowi.

Propoganda norak tersebut menjadi santapan empuk para buzzer dan membuat pers pro Istana gonta-ganti judul memuji Jokowi. Teater politik kocak ini berulang kali diproduksi secara agresif untuk melawan akal sehat publik.

”Bagaimana mungkin kepuasaan publik begitu besar pada Jokowi? Wong rakyat makin muak dengan janji-janji dusta Jokowi yang kian bertumpuk,” kata Faizal.

Baca juga :   Anies Kenang Rizal Ramli, Ekonom Konsisten Perangi Korupsi dan Praktik Penyimpangan

Kata Faizal, suburnya skandal korupsi, beban utang, perampokkan SDA, pengangguran dimana-mana, kemiskinan makin subur, kesenjangan sosial dan sederet kebijkan culas yang menghardik nurani rakyat norak terlihat secara kasat mata.

Wabah kebohongan dalam praktik kekuasaan Jokowi semakin agresif dan masif. Upaya menutupi fakta melalui propoganda survei justru makin memperlihatkan wajah suram kepemimpinan Presiden Jokowi!,” pungkas Faizal. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *