INDOSatu.co – BOJONEGORO – Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah bersama Forkopimda melepas calon jemaah haji (CJH) Kabupaten Bojonegoro tahun 2023. Acara pelepasan digelar di Pendopo Malowopati, Kamis (1/6).
Pelepasan jemaah haji ini juga dihadiri ketua DPRD Bojonegoro, Kepala Kementerian Agama Bojonegoro, perwakilan Pengadilan Agama, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta para jemaah haji.
Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah menyampaikan perlunya selalu bersyukur, karena pada awal tahun sampai hari ini, semua jemaah haji diberikan kesehatan dan dapat memenuhi panggilan Allah SWT untuk melakukan ibadah haji.
“Teruntuk bagi Bapak dan Ibu calon jemaah haji di tahun 2023, mudah-mudahan Bapak dan Ibu semua berangkat sampai pulang sehat walafiat dan menjadi haji yang mabrur,” ucap Bupati Anna.
Lebih lanjut, Bu Anna sapaan akrab Bupati Anna Mu’awanah, menuturkan bahwa ibadah haji juga merupakan ibadah fisik. Sehingga, para jemaah haji tentu mengalami beberapa tahapan prosesi haji. Maka jika fisik kuat dan memungkinkan menunaikan hal yang sunah itu baik, tapi kalau fisiknya tidak memungkinkan, Bupati berpesan agar tidak memaksakan diri dan cukup mengambil yang wajib.
“Dengan berangkat haji, insya Allah sudah tercatat seluruh niatan amal yang baik karena kadang-kadang nanti khawatir kelelahan. Jadi, ambillah yang wajib karena nanti di sana seluruh umat Islam yang menjalankan ibadah haji akan berkumpul dengan berbagai latar belakang, maka keamanan kita terutama menjaga kesehatan,” pesan Bupati.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Abdul Wahid mengatakan jumlah CJH yang berangkat hari ini sebanyak 1.594 orang, karena 36 orang, pada dua hari lalu sudah di Madinah.
“Karena Bojonegoro tahun ini ditunjuk sebagai penyangga bersama dengan Gresik dan Sidoarjo ada 36 kemarin sudah berangkat,” ungkap Abdul Wahid.
Abdul Wahid menjelaskan bahwa jumlah CJH laki-laki sebanyak 638 dan CJH perempuan sebanyak 956. Untuk CJH tertua berusia 93 tahun yaitu Abdul Hakam yang lahir 1 Oktober 1930. Sedang CJH termuda adalah Arina Salsabila dari Pondok Ar-Rasyid kelahiran 6 Mei 2005.
“Penambahan cadangan l, ll, lll berangkat semua tapi tidak bersama kloter 20, 21, 22 dan 23. Ada tambahan lagi kuota 50 jamaah,” jelasnya.
Abdul Wahid juga menambahkan bahwa, kebijakan Menteri Agama, berapa pun sisa kuota haji yang diberikan kepada Indonesia akan diambil dalam rangka untuk mengurangi antrean panjang.
“Bojonegoro salah satu dari tiga kabupaten yang ditunjuk untuk menutup open seat karena pesawat itu harus penuh dan kita tutup. Indonesia sebagai penyandang dan penutup kursi-kursi yang kosong,” tuturnya. (*)