INDOSatu.co – JAKARTA – Pendukung capres lain boleh mencaci, mem-buly Prabowo Subianto. Tapi tidak demikian dengan Marzuki Alie. Mantan kader Partai Demokrat dan pernah menjadi Ketua DPR RI itu justru siap mencurahkan tenaga dan pikiran untuk kemenangan pada Pilpres 2024 mendatang.
Diantara capres yang telah muncul saat ini, Marzuki menilai Prabowo merupakan sosok capres yang paling egaliter. Mantan menantu keluarga Cendana itu terus menjalani lelaku yang mengalir meski suasana Pilpres 2024 makin hari semakin hangat.
‘’Itulah kenyataannya. Apa ada orang sebaik dan seterbuka Pak Probowo? Pak Prabowo terus beraktivitas seolah-olah tidak ada apa-apa,’’ kata Marzuki saat dihubungi INDOSatu.co via ponselnya, Sabtu (20/5) malam.
Lelaku Prabowo yang seolah tidak punya musuh itu, baik dalam mengarungi dunia politik maupun kehidupan keseharian membuat Marzuki kepincut terhadap mantan Danjen Kopassus tersebut. Di saat para petinggi parpol tegang, Prabowo justru mendatangi dan bersilaturrahim, sekalipun dulunya tidak mendukung saat Pilpres 2019.
‘’Didatangi satu persatu. Bagi Pak Prabowo, jika bangsa dan negara ingin kuat, maka pemimpinnya juga harus bersatu. Dan itu dibuktikan Pak Prabowo. Tidak lelah menjaga marwah persatuan,’’ kata Marzuki.
Karena itu, ungkap Marzuki, sikap Prabowo yang terbuka itulah yang barangkali mendongkrak posisi putra Begawan Ekonomi Indonesia, almarhum Soemitro Djojohadikusumo selalu menduduki ranking tertinggi dalam berbagai survei yang dirilis lembaga survei menjelang Pilpres 2024 mendatang itu.
‘’Bangsa ini perlu sosok pemimpin seperti Pak Prabowo. Terbuka dan menjadi semua adalah teman. Dalam kontestasi pilpres, masa ada capres memuji-muji rival. Hanya Pak Prabowo yang melakukan itu. Mas Anies baik, Mas Ganjar juga. Mereka anak bangsa yang siap berkorban untuk bangsa dan negara. Ini rivalitas lho. Tapi itulah Pak Prabowo. Semua dianggap teman,’’ kata Marzuki.
Marzuki lalu mengungkap sedikit tabir yang selama tertutup rapat dan tidak diketahui publik. Yakni pasca Pilpres 2019 yang tensinya sangat panas saat itu. Terlebih ketika Prabowo didesak para pendukungnya untuk berhadap-hadapan langsung dengan pendukung Jokowi. Dengan hati yang jernih, Prabowo memilih colling down. Terlalu mahal nyawa rakyat dikorbankan hanya untuk sekedar berburu kekuasaan.
‘’Pak Prabowo memilih tidak mau berhadap-hadapan, apalagi mau mengorbankan rakyat untuk tumbal kekuasaan. Itu tidak dilakukan oleh Pak Prabowo. Kalau Pak Prabowo akhirnya gabung di kabinet sekarang, itu bukan karena gila kekuasaan, tapi demi persatuan. Agar bangsa ini tetap kompak. Apalagi, secara ekonomi, Pak Prabowo sudah lulus. Tidak butuh apa-apa. Hanya butuh pengabdian untuk bangsa dan negara,’’ jelas Marzuki.
Karena itu, Marzuki menilai bahwa presiden Indonesia mendatang yang tepat adalah Prabowo. Marzuki siap mencurahkan tenaga dan pikiran untuk kemenangan Prabowo. Apalagi, Pak Prabowo juga merintis dari bawah. Mendirikan dan membesarkan Gerindra bersama pengurus lainnya hingga menjadi partai yang diperhitungkanb saat ini.
‘’Insya Allah Pak Prabowo yang tepat memimpin bangsa (Indonesia, Red) mendatang,’’ pungkas pria asli Palembang ini. (adi/red)