INDOSatu.co – JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengapresiasi dan mendukung rencana Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang akan menyelenggarakan halalbihalal. Selain mengundang tokoh-tokoh Ormas, juga mengundang tokoh-tokoh dan pimpinan partai politik.
HNW sapaan akrab Hidayat Nur Wahid menilai, rencana MUI tersebut sangat bagus, sangat diperlukan, dan sesuai dengan latar sejarah pengenalan istilah halalbihalal di awal zaman kemerdekaan.
Prinsipnya, kata HNW, kegiatan halalbihalal memang dimaksudkan untuk menghadirkan spirit baru, merajut persaudaraan dan persatuan. Baik diantara umat Islam yang ada di ormas maupun partai politik, serta dengan sesama warga bangsa Indonesia.
”Saya mendukung MUI yang mengambil momentum tahun politik ini untuk ajang silaturrahmi bukan hanya di kalangan tokoh-tokoh ormas dan pimpinan Agama Islam, tapi juga dengan tokoh politik dan pimpinan organisasi politik,” kata HNW dalam keterangannya, Selasa (16/5).
Idealnya, kata HNW, kegiatan baik ini terus dilakukan secara berkala, bukan hanya di tahun politik, tapi juga di tahun-tahun sesudah selesainya perhelatan politik. Agar makin harmoni dan persaudaraan antara pimpinan umat, baik yang ada di ormas maupun di orpol terus terjaga.
Alumni Universitas Islam Madinah itu menuturkan, popularitas halalbihalal dimulai ketika tahun 1948. KH Abdul Wahab Hasbullah memperkenalkan istilah halalbihalal kepada Bung Karno yang ingin mendinginkan panasnya suasana politik Indonesia saat itu. Dan Bung Karno setuju menyelenggarakan pertemuan pasca Ramadan dengan mengundang semua tokoh politik ke Istana Negara. Halalbihalal tersebut yang semangatnya adalah semangat persahabatan, persatuan dan kemajuan bangsa.
“Halalbihalal dalam kerangka ke-Indonesiaan memang tidak sekedar kegiatan bermaaf-maafan antar umat Islam, tapi bisa juga menjadi ajang rekonsiliasi dan konsolidasi para tokoh bangsa dari latar belakang yang berbeda-beda. Bagus MUI mengingatkan kembali spirit awal diselenggarakannya istilah/kegiatan halalbihalal tersebut,” sambung Wakil Ketua Badan Wakaf Ponpes Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jatim, itu.
Dikabarkan, MUI akan menyelenggarakan halalbihalal tahun 2023 yang tidak hanya mengundang tokoh dan pimpinan dari ormas-ormas Islam, tapi juga Ketua MPR RI, Ketua DPR RI, Ketua DPD RI, Gubernur Bank Indonesia, Panglima TNI/Kapolri, Pimpinan Organisasi Kepemudaan, Majelis Agama tingkat pusat, Kementerian terkait, hingga ketua-ketua umum partai.
HNW yang juga Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini mengungkapkan, karena dampak positif dari diselenggarakannya halalbihalal itu. Karena itu, halalbihalal dalam rangka konsolidasi kebangsaan tersebut hendaknya tidak hanya dilaksanakan pada tahun politik saja, agar tidak makin membelah umat yang di ormas maupun parpol. Sebab, dinamika dan dampak negatif dari perpolitikan bisa memunculkan pembelahan di antara warga bangsa terjadi di sepanjang tahunnya.
Akan mewnjadi bagus, kata HNW, jika MUI terus menyelenggarakan halalbihalal yang terbuka seperti sekarang ini, setiap tahun, sehingga pembelahan bisa dikoreksi dan kohesivitas beragama dan suasana demokrasi-politik di Indonesia bisa terus terjaga dalam harmoni, dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, dan persatuan Indonesia.
”Ini juga menjadi bukti bahwa MUI mengamalkan Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin kepada ormas maupun alam parpol,” pungkas anggota DPR RI asal PKS dari Dapil DKI Jakarta II ini. (adi/red)
