Usai Ziarah ke Makam Tokoh Bangsa, Anas Urbaningrum Temui Akbar Tandjung

  • Bagikan
GURU-MURID BERTEMU: Anas Urbaningrum (kanan) dan Dr. Ir. Akbar Tandjung (kiri) bicara serius saat bertemu di rumah Akbar Tandjung di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (19/4).

INDOSatu.co – JAKARTA – Pasca kebebasannya, Anas Urbaningrum (AU) benar-benar memanfaatkan waktu Ramadan untuk bersilaturrahmi dengan sejumlah tokoh penting negeri ini. Setelah berziarah ke makam tokoh bangsa, yakni B.J. Habibie, Nurcholish Madjid, dan Taufiq Kiemas, mantan Ketua Umum PB HMI periode 1997-1999 itu, menemui seniornya, Dr. Ir. Akbar Tandjung.

Saat menemui Akbar Tandjung, Anas ditemani para aktivis PPI, Jaringan Indonesia (Jari) dan beberapa alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Anas menemui mantan Menpora dan Ketua DPR RI itu, di kediamannya, di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Menurut Kornas Sahabat Anas Urbaningrum (AU), Muhammad Rahmad, pertemuan tersebut dibungkus dengan pertemuan kangen-kangenan antara yunior dan senior, antara guru dan murid. Suasananya hangat dan penuh dengan canda tawa. Meski demikian, pembicaraan keduanya memang tak luput dari bicara soal politik, kebangsaan dan demokrasi.

Baca juga :   Pileg dan Pilpres Bersamaan, Anas Urbaningrum Ngudha Rasa Pileg Terpinggirkan

“Mustahil pertemuan antara mantan Ketum DPP Partai Golkar dan mantan Ketum Partai Demokrat tanpa obrolan politik. Pastilah itu,” kata Rahmad ketika didesak INDOSatu.co untuk membocorkan pembicaraan dua kader terbaik yang dimiliki HMI tersebut, Rabu (19/4).

“Bang AT (sebutan Akbar Tandjung, Red) adalah senior yang secara langsung dan tidak langsung menjadi guru saya dalam urusan organisasi dan politik,” kata Rahmad menirukan hasil pembicaraan antara Anas dan Akbar Tandjung.

Baca juga :   Jemaah Haji Indonesia Mulai Dipulangkan, 14 Asrama Siap Layani Maksimal

Di antara banyak senior di HMI, kata Rahmad, Anas menganggap Akbar Tandjung adalah senior yang paling sabar dan telaten. Akbar Tandjung selalu berbagi ilmu kepada yuniornya terkait apa pun, termasuk urusan politik. Akbar Tandjung sendiri pernah menjadi Ketua Umum PB HMI periode 1972-1974.

Maklum, sebagai organisasi kemahasiswaan, HMI tak pernah lepas dari pergolakan politik nasional. Selain kadernya tersebar, HMI merupakan ormas kemahasiswaan terbesar dan tertua di Indonesia. Tak heran jika para alumninya banyak menduduki jabatan penting di negeri ini.

”Bang AT, tidak pelit menularkan ilmu, ketrampilan dan seni berorganisasi serta berpolitik dengan tulus dan penuh kesungguhan. Rela menjadi mentor bagi para yunior-yuniornya dari berbagai kalangan. Wajar kalau mendapatkan respek dari para politisi dan aktivis,” ungkap Rahmad menyitir pernyataan Anas Urbaningrum.

Baca juga :   Jadi Beban Negara, Syarief Hasan: Skema Jaminan APBN untuk KCJB Harus Ditolak

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PPI, SJ Arifin mengungkapkan bahwa di dalam pertemuan tersebut, Akbar Tandjung memberi pernyataan-pernyataan yang sifatnya nasihat, harapan dan dorongan kepada Anas Urbaningrum untuk menjaga semangat perjuangannya.

“Kata Bang Akbar, tidak ada kata berhenti dalam berjuang. Dan Anas sudah tahu apa yang harus dilakukan dan dikerjakan,” kata SJ Arifin mengutip kata-kata Akbar Tandjung.

Yang pasti, ungkap Arifin, Anas akan terus melanjutkan safari silaturrahmi kepada tokoh-tokoh bangsa dan juga turun ke daerah-daerah. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *