INDOSatu.co – BLITAR – Usai menghirup kebebasan dari Lapas Sukamiskin, Bandung, Anas Urbaningrum merealisasikan niatnya untuk sungkem kepada Sriati, ibundanya. Namun, di sela-sela pulang ke kampung halaman itu, mantan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut juga tak melewatkan waktunya untuk berziarah ke makam Ir Soekarno (Bung Karno), Bapak Proklamator Bangsa, yang juga presiden pertama Republik Indonesia.
Bagi Anas, berziarah ke makam Bung Karno bukan hal yang asing. Karena di tempat Bung Karno dimakamkan, Blitar merupakan kampung halaman Anas Urbaningrum. Karena itu, setiap pulang ke Blitar, alumni Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu menyempatkan berziarah ke makam Bung Karno.
”Ya, alhmadulillah malam hari ini bersama dengan pulang kampung, saya dan rombonngan berkesempatan ziarah ke makam Bung Karno,” kata Anas Urbaningrum kepada wartawan di sela-sela ziarah ke makam Bung Karno, Rabu (12/4) malam.
Saat berziarah, Anas mengaku mendoakan almarhum, mendoakan Bung Karno, sang proklamator. Mudah-mudahan, kata Anas, jasa-jasa Bung Karno yang begitu besar untuk bangsa Indonesia mendapatkan balasan nikmat terbaik dari sisi Allah.
”Dan mudah-mudahan spirit pejuangan Bung Karno bisa dilanjutkan kita dan anak cucu kita,” kata Anas yang diamini oleh para loyalisnya.
Indonesia ini ada, kata Anas, salah satunya adalah karena jasa besar Bung Karno. Karena itu, kata Anas, jangan sekali-kali rakyat dan bangsa ini melupakan sejarah masa lalu. Sejarah Bung Karno dan juga sejarah para pahlawan bangsa yang lain.
”Tapi kita hari ini ada di Blitar, afdhalnya ziarah ke makam beliau. Kirim doa, doa terbaik untuk almarhum Sang Proklamator, Bung Karno,” pungkas Anas.
Berdasar pantauan Azzamuddien Muhammad, wartawan INDOSatu.co di Malang yang ditugaskan ke Blitar, Anas Urbaningrum berziarah ke makam Bung Karno usai salat tarawih. Bagi Anas, berziarah ke makam Bung Karno dianggapnya sangat penting. Bahkan, ada yang menyebut antara Bung Karno dan Anas Urbaningrum, mempunyai kesamaan nasib. Nasibnya sama-sama pernah dipenjara oleh rezim yang sedang berkuasa pada masanya. (*)
