Meski Pesimistis, Sekjen PBB: Krisis di Afghanistan Bisa Diselesaikan

  • Bagikan
SEGERA TERSELESAIKAN: Sekretaris Jendral PBB Antonio Guterres mengatakan, lembaga PBB tetap memberi perhatian terhadap Afghanistan atas nama misi kemanusiaan. (foto AP)

INDOSatu.co – NEWYORK – Banyak kalangan pesimistis bahwa kritis di Afghanistan bisa segera diselesaikan. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menilai, meski ada anggapan “fantasi”, bahwa PBB dapat menyelesaikan krisis di Afghanistan.

Menurut Guterres, kapasitas lembaga internasional itu dalam memediasi agar Taliban membentuk pemerintahan yang lebih inklusif sangat terbatas. “Mengingat dengan semua sumber daya mereka telah gagal memperbaiki masalah di Afghanistan, kini mengira tanpa dana dan pasukan kami dapat mengatasi masalah yang tidak dapat diselesaikan selama puluhan tahun itu hanya fantasi,” kata Guterres, Kamis (16/9).

Sejak serangan teroris 9/11, sejumlah negara mengirimkan ribuan tentara ke Afghanistan dan menghabiskan banyak uang selama 20 tahun. Amerika Serikat (AS) menghabiskan sekitar 1 triliun dolar AS di Afghanistan. Tetapi akhirnya pemerintah Afghanistan yang ‘didukung’ Negeri Paman Sam ambruk tepat sebelum militer AS mundur dari negara itu dan kekuasaan kembali jatuh ke tangan Taliban.

Baca juga :   Saling Klaim, Taliban Ambil Alih Pos Strategis di Panjshir

Ia mengatakan, PBB akan melakukan semua yang dapat dilakukan untuk Afghanistan yang menurutnya ‘berada di ambang bencana kemanusiaan’. PBB, jelasn Guterres, memutuskan untuk terlibat di Taliban demi membantu sekitar 36 juta populasi Afghanistan.

Sebelum Taliban berhasil merebut Ibukota Kabul, setengah dari penduduk Afghanistan sudah bergantung pada bantuan. Tampaknya jumlah orang membutuhkan bantuan semakin bertambah setelah kekeringan dan kelangkaan pangan.

Baca juga :   Situasi Kabul Memanas, Evakuasi 26 WNI Tiba di Tanah Air

Organisasi pangan PBB (WFP) memperingatkan sekitar 14 juta warga Afghanistan di ambang kelaparan.

Guterres mendukung upaya meyakinkan Taliban agar membentuk pemerintahan yang lebih inklusif dibanding pemerintahan mereka 20 tahun yang lalu.

Namun, ia mengakui kapasitas PBB untuk memediasi hal tersebut kecil. PBB menurut Guterres, harus fokus pada posisinya sebagai organisasi internasional yang membantu rakyat Afghanistan.’ “Anda tidak bisa mengharapkan keajaiban, meski kita juga berusaha sekuat tenaga,” kata Guterres.

Menurutnya, bantuan kemanusiaan harus digunakan sebagai instrumen menyakinkan Taliban untuk menghormati hak asasi manusia, termasuk hak perempuan.

Pekan ini, ungkap Guterres, pemerintah di seluruh dunia menjanjikan bantuan senilai 1 miliar dolar AS untuk Afghanistan dan program pengungsi di negara-negara tetangganya. Guterres juga meminta para pendonor itu memastikan ‘tidak mencekik’ sepenuhnya perekonomian Afghanistan.

Baca juga :   Shtayyeh: Israel sekarang Dikendalikan Yahudi Khazar

Reaksi dunia pada susunan kabinet Afghanistan yang berisi orang lama dan ulama garis keras Taliban cukup tenang. Belum ada tanda-tanda masyarakat internasional akan mengakuinya atau memblokir cadangan devisa senilai 9 miliar dolar AS yang disimpan di luar Afghanistan.

“Harus ada cara untuk menyuntikkan dana ke perekonomian Afghanistan agar perekonomian tidak ambruk dan masyarakat tidak mengalami situasi dramatis, yang mungkin memaksakan jutaan orang pergi dari Afghanistan,” kata Guterres. (za/red)

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *