Fadel Muhammad Jamin Tidak Ada Demokrasi Tanpa Kontrol Sosial dari Masyarakat

  • Bagikan
BERPIKIR UNTUK GORONTALO: Wakil Ketua MPR RI, Fadel Muhammad saat menyampaikan sambutan sebelum membuka secara resmi Focus Group Discussion (FGD) kerja sama MPR dengan LSM Komunitas Pejuang Aspirasi Rakyat (KOMPAK), di Ballroom Grand Q Hotel, Gorontalo, Sabtu (8/4).

INDOSatu.co – GORONTALO – Sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia, Indonesia dituntut untuk menjalankan demokrasi secara benar dan konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sehingga akan terjamin implementasi demokrasi yang sesungguhnya.

Namun, untuk menjamin demokrasi berjalan dengan baik dan berada di jalurnya, diperlukan social control/kontrol sosial dari elemen masyarakat. Wakil Ketua MPR RI Prof. Dr. Ir H. Fadel Muhammad, bahkan tegas menekankan bahwa tanpa kontrol sosial dari elemen masyarakat seperti media massa dan LSM, maka tidak akan ada demokrasi.

“Demokrasi akan semakin tajam dan bagus, apabila kontrol sosialnya makin terbuka,” kata Fadel Muhammad dalam sambutannya sebelum membuka secara resmi Focus Group Discussion (FGD) kerja sama MPR dengan LSM Komunitas Pejuang Aspirasi Rakyat (KOMPAK), di Ballroom Grand Q Hotel, Gorontalo, Sabtu (8/4).

Baca juga :   Fadel Muhammad Buka Usulan Pemisahan Ditjen Pajak dari Kemenkeu

Turut hadir FGD yang bertema ‘Peran LSM dan Media Sebagai Fungsi Kontrol Terhadap Kebijakan Pemerintah ini, anggota DPD RI Abdurrahman A. Bahmid, anggota DPRD Prov. Gorontalo Adhan Dambea, Perwakilan Ketua PWI Gorontalo Irfan Mahmud, Pimpinan dan anggota LSM Komcad, perwakilan LSM dan media massa di Gorontalo.

Penghormatan dan dukungan Fadel Muhammad terhadap kontrol sosial masyarakat berupa kritikan keras terhadap dirinya, pernah ditunjukkan Pimpinan MPR dari Kelompok DPD ini, saat menjabat Gubernur Gorontalo selama dua periode.

Baca juga :   Penguatan DPD melalui Amandemen Sulit Terlaksana, Fadel: Hambatan Terlalu Banyak

“Ketika saya menjabat Gubernur Gorontalo, saya sering mendapat kritik dari media massa, bahkan sangat pedas dan tajam, tapi saya tetap dekat dengan media, tetap berkomunikasi. Saya tidak marah, tidak juga tersinggung. Sampai staf-staf saya di Pemprov terheran-heran kenapa saya baik, padahal kritikan kepada saya sangat pedas. Saya bilang itu adalah peran mereka sebagai kontrol sosial dan kita butuh mereka untuk mengingatkan,” terang Fadel Muhammad.

“Kalau dikritik sebagai pejabat publik saya tidak lantas panas. Ya, saya jawab untuk memberikan penjelasan atas apa-apa yang dikritik,” sambung alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.

Intinya dalam sebuah negara demokrasi, lanjut Fadel Muhammad, betapa sangat penting sosial kontrol itu. Sebab, sosial kontrol memang harus disuarakan. Sebab jika tidak disuarakan, tidak akan ada artinya kontrol sosial.

Baca juga :   Soal Calon dari PDIP, Hasan Nasbi: Peluang Puan Maharani Lebih Besar Ketimbang Ganjar

Dalam kesempatan itu, pria yang juga Guru Besar Universitas Brawijaya (UB) Malang ini menitipkan pesan, bahwa saat ini ada wacana besar mewujudkan ketahanan pangan di Gorontalo, dan menjadikan Gorontalo sebagai Kawasan Pangan Nasional.

”Saya minta LSM dan media massa harus menjaga sesuai perannya sebagai kontrol sosial, agar ide besar ini tidak hanya hanya sekedar wacana, tapi dapat terealisasi, sehingga perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Gorontalo akan semakin meningkat,” kata Fadel Muhammad. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *