Disesalkan, Demo Formula E saat Jakarta PPKM 3

  • Bagikan
LANGGAR PPKM: Meski DKI Jakarta masih berada di PPKM Level 3 massa yang menamakan diri Jakarta Bergerak tetap menggelar aksi demo.

INDOSatu.co – JAKARTA — Demonstrasi menolak gelaran Formula E kembali terjadi Senin (13/9) siang WIB. Dalam aksi tersebut, massa yang mengeklaim sebagai kelompok Jakarta Bergerak, itu menggelar aksi di depan gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Aksi demo merupakan kali kedua, setelah demo pertama pada Senin (6/9). Tuntutan demo pertama dan kedua sama, yaitu ingin agar dewan membatalkan perhelatan Formula E yang diadakan Gubernur DKI Anies Baswedan.

Banyak yang menyesalkan, demo itu bisa terselenggara saat Jakarta menerapkan PPKM Level 3. Polisi mestinya tegas dan melarang aksi tersebut. Salah satu aturan PPKM adalah dilarang berkerumun. Dan, di lokasi, para pendemo bahkan sebagian berfoto dengan polisi yang berjaga.

Baca juga :   Dikunjungi Anies, Warga Kampung Akuarium Wadul Program Terhenti Ditangan Pemprov DKI Jakarta

Peserta aksi demo itu datang dari arah MH Thamrin menuju gerbang DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih. Meski aksi tersebut hanya melibatkan beberapa massa, polisi dengan peralatan lengkap berusaha menghalau para demonstran memasuki pelataran DPRD DKI. Aksi tersebut hanya berlangsung sebentar hingga akhirnya dibubarkan pihak kepolisian.

“Kami warga Jakarta yang tergabung dalam Jakarta Bergerak menyatakan menolak dan (meminta untuk) pembatalan Formula E!” jelas Sisca Rumondor, humas Jakarta Bergerak, saat ditemui di lokasi.

Baca juga :   DKI Teratas, Disusul Jawa Barat, Jatim Ketiga

Dalam orasinya, Sisca meminta dewan mengusut dana yang digunakan Pemprov DKI untuk menghelat ajang balap mobil listrik tersebut. Menurut dia, dana yang mencapai triliunan rupiah itu, sangat tidak elok jika digunakan untuk satu hari acara saja. “Pemborosan dana yang tidak berdampak positif bagi masyarakat,” tutur Sisca.

Menyoal rencana Gubernur Anies mengadakan Formula E di Jakarta pada 2022, dia memandang Pemprov DKI mengabaikan prioritas kerja dan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Menurut Sisca, Anies terlalu memaksakan kehendak dan mengada-ngada.

Baca juga :   Bamus Betawi Anugerahi Gelar Kehormatan untuk Anies - Haji Lulung

“Padahal karena pandemi, rakyat miskin Jakarta mencapai 500 ribuan, atau mencapai 4,72 persen dari total penduduk Ibu Kota,” kata Sisca.

Sisca menegaskan, aksi tersebut tidak diinisiasi oleh siapa pun, termasuk suruhan anggota DPRD DKI yang kontra dengan gelaran Formula E. Dia juga datang tidak diutus seseorang. Menurut dia, suara warga yang digaungkan di depan DPRD itu, merupakan suara rakyat bersatu. (ad/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *