Ketua MPR RI Dukung Pembangunan Kampus Universitas Terbuka di IKN Kaltim

  • Bagikan
PEDULI PENDIDIKAN: Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (tengah, batik putih hijau) menjawab pertanyaan wartawan usai Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan Peluncuran Buku 'PPHN Tanpa Amandemen', di Universitas Terbuka Convention Center, Tangerang Selatan, Selasa (21/3).

INDOSatu.co – TANGSEL – Ketua MPR RI yang juga Dosen Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung langkah Universitas Terbuka membangun kampus Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ UT) di Ibu Kota Nusantara (IKN), di Kalimantan Timur. Hal itu sebagai bentuk dukungan terhadap langkah Presiden Joko Widodo yang sedang gencar membangun di Ibu Kota Nusantara.

“UT merencanakan membangun Kampus UPBJJ UT di IKN diatas lahan seluas 25 hektare. Dengan hadirnya UT di IKN, diharapkan dapat memberi kemudahan bagi masyarakat sekitar dalam menempuh pendidikan tinggi,” ujar Bamsoet dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan Peluncuran Buku ‘PPHN Tanpa Amandemen’, di Universitas Terbuka Convention Center, Tangerang Selatan, Selasa (21/3).

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, selama 38 tahun perjalanannya, UT telah banyak menorehkan prestasi. Misalnya, mendapatkan Certificate of Quality dari International Council for Open and Distance Education (ICDE) atau Dewan Pendidikan Jarak Jauh Internasional yang berpusat di Oslo, Norwegia.

Baca juga :   HUT ke-117 Ikatan Motor Indonesia, Bamsoet Ajak Majukan Dunia Otomotif Indonesia

Penghargaan tersebut sekaligus menjadikan UT menjadi satu-satunya perguruan tinggi jarak jauh di Asia yang setiap tiga tahun mengundang ICDE untuk melakukan Quality Review. Tujuannya, untuk memastikan bahwa UT telah menerapkan standar terbaik yang diterapkan oleh perguruan tinggi jarak jauh di dunia.

Buah dari upaya ini adalah, ungkap Bamsoet, UT dipandang sebagai salah satu perguruan tinggi jarak jauh terbaik di dunia, sehingga dijadikan tempat studi banding dan percontohan. Tidak heran jika mahasiswanya selalu meningkat setiap tahun. Dari sekitar 40 ribu mahasiswa di setiap semester, menjadi sekitar 144 ribu pada penerimaan mahasiswa baru 2022/2023. Jumlah total mahasiswa UT saat ini tercatat sekitar 340 ribu.

”Ditargetkan segera mencapai 500 ribuan, serta meningkat terus hingga 1 juta mahasiswa. Sehingga, kualitas SDM Indonesia semakin berkualitas dalam menyambut Indonesia Emas 2045,” jelas Bamsoet.

Baca juga :   Adhyaksa Awards 2024; Ini Harapan Ketua MPR terhadap Para Pemenang...

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini juga mendorong Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memperbanyak alokasi beasiswa bagi berbagai kalangan masyarakat. Khususnya bagi yang kurang mampu, agar bisa menempuh pendidikan di UT, terutama di kampus UT yang nanti akan berada di IKN.

Mengingat konsep pemerataan pendidikan tinggi yang diusung UT berupaya ‘menjangkau yang tidak terjangkau’ serta berkuliah tanpa terkendala jarak dan waktu. Sehingga, para mahasiswa bisa kuliah dengan nyaman, tanpa perlu meninggalkan pekerjaan.

Dengan demikian, kata Bamsoet, UT bisa berkontribusi dalam menaikkan Angka Partisipasi Kasar Perguruan Tinggi (APK-PT). Apalagi, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), APK-PT yang menggambarkan jumlah masyarakat yang dapat melanjutkan pendidikan tinggi, pada tahun 2020 baru sekitar 30,85 persen. Tertinggal dibanding Malaysia yang mencapai 50 persen dan Singapura yang lebih dari 70 persen.

Baca juga :   Rapim MPR RI, Bamsoet: Hormati Putusan PTUN yang Kabulkan Gugatan Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad

”BPS juga melaporkan, dari sekitar 138 juta angkatan kerja pada 2020, hanya sekitar 10-12 persen yang merupakan lulusan perguruan tinggi. Fakta lain, setiap tahun, dari sekitar 3,7 juta lulusan SMA dan sekolah sederajat, sekitar 1,9 juta orang diantaranya tidak melanjutkan kuliah,” pungkas Bamsoet.

Tampak hadir dalam acara tersebut, antara lain, Anggota DPR RI Darul Siska, Anggota Komisi Kajian Ketatanegaraan MPR RI Ulla Nuchrawaty, Rektor Universitas Terbuka Prof. Ojat Darojat, Ketua Mahkamah Konstitusi RI Periode 2013-2015 Prof. Dr. Hamdan Zoelva, Ketua Dewan Pakar Brain Society Center Prof. Dr. Didin S. Damanhuri, Pakar Hukum Tata Negara Dr. Andi Irmanputra Sidin, serta Kepala Perpustakaan Nasional Ofy Sofiana. Hadir pula secara virtual para mahasiswa Universitas Terbuka dari berbagai wilayah Indonesia serta dari 45 negara dunia. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *