INDOSatu.co – JAKARTA – Tragedi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, menyisakan sejumlah kejanggalan. Kebakaran yang merembet ke pemukiman warga Tanah Merah dan merenggut nyawa 23 orang serta puluhan korban luka bakar itu menemukan sejumlah fakta baru. Ada dugaan, kampung tersebut seperti sengaja dibakar.
Dugaan tersebut disampaikan Penasihat RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara Juharto Harianja dalam diskusi Forum Jakarta Kita yang mengangkat tema: “Siapa Membakar Plumpang” di Kopi Timur, Jalan Pondok Kelapa Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (16/3).
“Kami menduga ada upaya pembunuhan massal dalam kasus kebakaran Depo Pertamina Plumpang,” kata Harianja.
Dugaan Harianja itu mencuat lantaran selama puluhan tahun PT Pertamina tidak kuasa dan berhasil menyingkirkan warga dengan cara menggusur mereka. “Karena nggak bisa menggusur, makanya kami menduga sengaja dibakar,” kata Harianja.
Harianja menuturkan, pada Jumat malam (3/3) sekitar 19.30 WIB, dirinya mencium bau gas yang sangat menyengat. Bau gas itu keluar dari dalam area Depo Pertamina Plumpang.
“Nah pas jam 20.00 WIB, keluar api yang bergulung-gulung dari dalam depo yang seperti mengejar masyarakat,” ungkap Harianja menuturkan.
Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta per Rabu (15/3), menewaskan 23 jiwa dan puluhan warga lainnya mengalami luka-luka. Puluhan KK pun kini terpaksa mengontrak karena rumahnya telah menjadi abu.
Dalam diskusi yang dipandu Ahmad Alfian itu juga menghadirkan narasumber Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan dan Pemerhati Sosial Jakarta/Eks Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi. (adi/red)
