INDOSatu.co – GRESIK – Fatir Rahman Abdillah, 8, akhirnya ditemukan. Bocah asal Perum MSI blok AV RT 29 RW 08, Desa Sidojangkung, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur itu ditemukan meninggal setelah dalam pencarian kurang lebih 6 jam.
Informasi dihimpun INDOSatu.co, menyebutkan, peristiwa nahas itu bermula pukul 16.00 WIB. Saat itu, korban bersama Dimas, saudara kembarnya bermain hujan-hujanan di dekat selokan air dekat perumahan. Dan waktu itu, posisi selokan air dalam keadaan banjir dengan arus yang cukup deras.
Tak lama kemudian, korban terpeleset dan hanyut terbawa air ke arah utara yang mengarah ke Waduk Desa Pelem Watu. Dimas yang mengetahui peristiwa itu langsung memberitahu kepada warga sekitar. Atas informasi tersebut, warga melakukan pencarian dan juga melaporkan ke Polsek Menganti.
Mendapat laporan warga, petugas Polsek Menganti bergerak cepat. Mereka mendatanggi TKP dan melakukan pencarian bersama perangkat desa dan warga dengan cara menyisir saluran air di perumahan. Namun, upaya tersebut belum berhasil. Korban belum ditemukan. Diduga korban terbawa arus hingga ke Waduk Desa Pelem Watu.
Karena belum menemukan jasad bocah SD kelas 2 tersebut, pencarian kembali dilakukan anggota Polsek Menganti bersama dengan warga setempat. Setelah dicari cukup lama, sekitar pukul 20.30 Wib, korban akhirnya ditemukan. Korban ditemukan di waduk sesuai aliran air yang mengalir dari selokan.
Sayangnya, saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia posisi korban tengkurap di waduk. Saat itu pula, korban dievakuasi dari dasar waduk dan dipindah ke rumah duka di Perum MSI blok AV RT 29 Rw 08 Desa Sidojangkung, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.
Dalam kejadian tersebut, orang tua korban membuat surat pernyataan tidak melakukan penuntutan dan menolak untuk dilakukan otopsi dengan mengetahui Kepala Desa dan rencana akan segera dilakukan pemakaman terhadap korban.
Kapolsek Menganti, AKP Inggit Prasetyanto ketika dikonfirmasi INDOSatu.co membenarkan adanya kejadian tersebut. AKP Inggit menjelaskan, saat itu korban bersama D saksi yang seumuran dengan FR, tengah bermain hujan-hujanan di dekat saluran air perumahan.
‘’Saat bermain, korban terpeleset dan jatuh. Karena posisi hujan lebat, korban terbawa arus dan akhirnya ditemukan di waduk desa setempat,’’ kata AKP Inggit.
Pengalaman dari kasus tersebut, AKP Inggit berpesan kepada masyarakat, terutama yang memiliki anak kecil agar berhati-hati saat bermain ketika posisi hujan deras. ‘’Saya berharap kejadian yang menimpa korban itu tidak terulang lagi menimpa anak-anak yang lain,’’ pungkas AKP Inggit. (*)