INDOSatu.co – BOJONEGORO – Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, menggelar acara sosialisasi Rencana Tindak Darurat Bendungan Pacal, Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro yang dilaksanakan di Hall Dewarna Hotel, Kamis (2/3)
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Erick Firdaus mengatakan, acara sosialisasi RTD Bendungan Pacal merupakan tindakan sesuai petunjuk yang digunakan jika ada gejala bencana atau kegagalan Bendungan Pacal.
“Perlu diketahui bahwa Bendungan Pacal saat ini melayani daerah irigasi sebanyak 58 desa, sehingga jika terjadi banjir, maka dampaknya tentu akan mengancam daerah tersebut,” ungkap Erick.
Kegiatan sosialisasi yang diinisasi oleh BBWS Sungai Bengawan Solo, BPBD Bojonegoro dan DPU SDA itu memiliki dasar hukum, diantaranya Peraturan Menteri PU PR No 27 Tahun 2015 tentang Bendungan ,SK Dirjen SDA No 25 Tahun 2011 tentang Bahaya Klasifikasi Bendungan, Perda Kabupaten Bojonegoro Nomor 2 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Menengah Tahun 2018-2023.
“Sementara, tujuan acara ini adalah memberi panduan dan atau petunjuk untuk memutuskan, apabila terjadi keadaan darurat akibat banjir atau keruntuhan bendungan,” kata Erick.
“Selain itu, juga untuk mengenali masalah yang mengancam keamanan bendungan dan sekitarnya, merespon cepat dan efektif jika terjadi masalah yang mengancam sekitar bendungan,” sambungnya.
Sementara itu, dalam arahannya, Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah menyampaikan, bahwa Pemkab Bojonegoro saat ini tengah mengharmonisasikan antara pembangunan fisik non air, fisik air dan pembangunan SDM yang menjadi satu kesatuan.
“Bojonegoro mempunyai karakteristik unik, yang mana daerah kita dialiri hilisasi Bengawan Solo. Kalau airnya kurang bisa kekeringan kalau kelebihan bisa kebanjiran. Dan alhamdulillah, Bojonegoro sudah menyiapkan dan menunggu pinlok dari provinsi,”
Menurut dia, apabila Bendungan Karangnongko selesai, maka para petani akan mendapatkan hasil panen yang lebih karena kebutuhan air tercukupi. “Saya selalu optimistis, ketahanan pangan di Bojonegoro akan bisa aman,” tambah dia.
Bupati mengaku telah berpikir keras bagaimana kedua waduk di Bojonegoro segera dilakukan perbaikan. Dengan demikian, kata dia, kedepan pihaknya akan berkoordinasi dengan BBWS Bengawan Solo apabila Sungai Pacal mengalami kelebihan air, maka bisa segera dibuka. “Jadi pemkab bisa mengambil peran dan ini bagian dari kesiapsiagaan dan recovery,” ujarnya.
Selain masalah air, kata bupati, kedepan kesiapsiagaan juga akan dilakukan untuk menghadapi dampak kedaruratan industri. Karena itu, pihaknya akan melakukan MoU antara pemkab dan BBWS Bengawan Solo guna merealisasikan rencana tersebut untuk mengantisipasi jika ada kedaruratan maupun kebencanaan, sehingga masyarakat lebih aman. (*)