Banjir Masih Setinggi Lutut, IIDI Cabang Gresik Salurkan Bantuan untuk Warga

  • Bagikan
AKSI PEDULI: Para istri dokter yang tergabung di IIDI Cabang Gresik menyerahkan bantuan untuk warga terdampak banjir di wilayah Gresik selatan, Sabtu (25/2).

INDOSatu.co – GRESIK -Banjir mengepung wilayah Gresik selatan mengundang perhatian dari berbagai pihak, tak terkecuali Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Cabang Gresik. Mereka melakukan aksi gerak cepat (gercep) untuk membantu warga Gresik selatan yang terdampak banjir tersebut.

Di Kecamatan Cerme, misalnya. Para istri dokter itu mendatangi sekaligus memberi bantuan kepada warga yang terdampak banjir di Desa Pandu. Mereka mendatangi dan membantu warga di desa yang dihuni kurang lebih 900 KK tersebut. Di desa tersebut, banjir masih setinggi 30 cm. Bahkan, luberan banjir sudah memasuki rumah warga, Sabtu (25/2).

Ketua Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Cabang Gresik, Iin Nuraini Astuti mengaku, lembaganya tergerak untuk membantu warga di Gresik selatan akibat banjir yang terus meluas itu.

“Agenda seperti ini memang setiap tahun dilakukan oleh IIDI untuk desa yang terdampak banjir, khususnya di wilayah Gresik. Nah, hari ini IIDI menyalurkan bantuan ke Desa Pandu, Kecamatan Cerme,” kata Iin kepada INDOSatu.co, Sabtu (25/2).

Baca juga :   Ditarget Desember 2022 Selesai, Pengerjaan Jembatan Kacangan, Gresik, Molor

Iin menambahkan bahwa, bantuan IIDI yang disalurkan di Desa Pandu berupa air mineral 15 dos, roti 200 bungkus, susu 8 karton, kacang hijau 5 dos, nasi krawu 100 bungkus, nasi ayam 150 bungkus, dan dan minuman Fruti 5 karton.

Bantuan dari IIDI Cabang Gresik itu pun disambut baik oleh Kades dan perangkat Desa Pandu. Kades Pandu, Agus Winarno bersama perangkat desa bahkan menyambut langsung kedatangan anggota IIDI itu dengan wajah sumringah dan bahagia.

“Bantuan ini sangat diharapkan oleh warga Desa Pandu,” kata Agus Winarno.

Di sela sela acara tersebut, Agus menyampaikan banyak terima kasih kepada IIDI Cabang Gresik. Bantuan IIDI itu sangat bermanfaat bagi warga yang terdampak.

Baca juga :   Kerjasama Pemkab - Unisla, Yuhronur: Hasilnya Dirasakan Masyarakat

Masih terkepungnya Desa Pandu akibat banjir itu, Kades mengimbau kepada warga agar tetap waspada karena penyakit gatal sudah mulai menyerang. Untuk itu, Kades menyarankan warga agar berkoordinasi dengan petugas posko banjir, yang mana sudah menyediakan obat-obatan dari Puskesmas Cerme.

“Obat-obatan itu sudah ada di posko banjir. Bisa dibutuhkan sewaktu-waktu,” kata Kades Agus.

Selain Desa Pandu, Desa Tambak Beras, Kecamatan Cerme juga ikut terdampak. Apalagi, desa ini bersebelahan dengan Desa Pandu. Dan saat ini ketinggian air yang sudah masuk ke pemukiman warga mencapai selutut orang dewasa.

Berdasarkan pantauan wartawan INDOSatu.co, saat ini sudah didirikan posko bencana banjir di Balai Desa Tambak Beras. Bahkan, terpantau juga ada tim kesehatan dari Puskesmas Cerme yang selalu siaga sejak pagi sampai malam untuk melayani langsung warga yang membutuhkan pengobatan seperti gatal-gatal.

Baca juga :   Kali Lamong Meluap, Wilayah Gresik Selatan Kembali Terkepung Banjir

Wahyudi, Kepala Desa Tambak Beras juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua lembaga atau organisasi dan juga Pemkab Gresik yang sudah membantu dan memperhatikan keluhan warga di desanya.

“Semoga dengan banjir ini, kita bisa ambil hikmahnya. Dan semoga warga Tambak Beras tetap bersabar karena ini adalah murni musibah dari Sang Pencipta.

“Kami berharap, air yang masuk ke pemukiman warga cepat surut dan warga bisa beraktivitas kembali seperti semula,” tambah Wahyudi.

Sampai saat ini, untuk akses jalan masuk ke Desa Tambak Beras ketinggian air sudah selutut orang dewasa,” pungkas Wahyudi. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *