Program Kampus Mengajar, Wabup Lamongan Bekali Mahasiswa Pahami Lapangan

  • Bagikan
BERBAGI KIAT: Wakil Bupati Lamongan, Abdul Ro’uf memberi sambutan saat memberangkatkan 131 mahasiswa program Kampus Mengajar Angkatan ke-5 Kabupaten Lamongan, di Gedung Gajah Mada Lt. 7 Pemda Lamongan, Senin (20/2).

INDOSatu.co – LAMONGAN – Melalui kampus mengajar, mahasiswa dapat belajar secara langsung di sekolah untuk meningkatkan kompetensi, sekaligus mengajar untuk membantu sekolah dalam meningkatkan rapor pendidikan melalui peningkatan literasi, numerasi, dan karakter siswa. Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Bupati Lamongan, Abdul Ro’uf saat memberangkatkan 131 mahasiswa program Kampus Mengajar Angkatan ke-5 Kabupaten Lamongan, di Gedung Gajah Mada Lt. 7 Pemda Lamongan, Senin (20/2).

“Program ini diyakini akan memperkaya kompetensi mahasiswa dengan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar kelas, dan sekaligus dapat berkontribusi bagi dunia pendidikan dengan memberikan asistensi kepada guru dan tenaga kependidikan di tingkat pendidikan dasar,” tutur Pak Ro’uf kepada INDOSatu.co, Senin (20/2).

Baca juga :   Bupati Lamongan Raih Penghargaan Pembangunan Daerah Terbaik I Jawa Timur

Di hadapan putra putri asal Lamongan yang berkuliah di Surabaya, Tuban, dan Lamongan, pada kesempatan tersebut Wabup Ro’uf berpesan, agar mahasiswa sebagai pemimpin masa depan, ketika terjun ke sekolah diharapkan dapat mencermati dan memahami masalah-masalah untuk dapat dikaji dan menjadi solusi pendidikan Lamongan.

“Saya senang anak-anak Lamongan bisa memahami kondisi di lapangan, sekaligus bisa melihat setiap potensi yang ada di Lamongan, sehingga ke depan kelak ketika menjadi pemimpin bisa meningkatkan potensi itu untuk menjadi keunggulan Lamongan,” imbuh Pak Ro’uf.

Kegiatan itu diharapkan dapat membekali mahasiswa dengan berbagai keahlian dan keterampilan yang menjadi mitra guru dan sekolah dalam mengembangkan model pembelajaran. Selain itu, juga untuk menumbuhkan kreativitas yang berdampak pada penguatan pembelajaran literasi sekolah. Gelaran tersebut akan dilaksanakan selama selama 6 bulan, mulai 20 Februari hingga 12 Juni mendatang, dari 17 universitas di 20 Sekolah Dasar dan 2 Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Lamongan.

Baca juga :   Minimalisasi Banjir Tahunan di Lamongan, Gubernur Khofifah Resmikan Pompa Kuro

Sementara itu, pada kesmpatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, Munif Syarif dalam laporannya mengungkapkan alasan dikumpukannya mahasiswa sebelum diterjunkan secara langsung ke lapangan, yakni sebagai bentuk pembekalan maupun kolaborasi dari instansi pendidikan dengan mahasiswa untuk peningkatan pembangunan pendidikan Lamongan.

“Berbeda dengan daerah lain, mahasiswa ini langsung terjun ke desa atau sekolah, tapi kita awali dengan pembekalan dan kumpul bersama, untuk kolaborasi antara lembaga pendidikan, perguruan tinggi, dan mahasiswa. Insyallah kita akan lebih baik dalam membangun pendidikan di Lamongan. Dan hari ini, yang kita undang adalah OPD terkait dengan lembaga pendidikan,” ungkap Munif

Baca juga :   Jadi Pembicara Talk Show, Prapto Yakinkan Bojonegoro Itu Kabupaten Luar Biasa

Menurut Munif, didatangkannya OPD yang terkait dengan pendidikan, diharapkan mahasiswa dapat mendukung penciptaan sekolah ramah lingkungan dan ramah anak. Selain itu, Munif menambahkan, penetapan sekolah dilakukan secara sengaja, yakni di sekolah yang tergolong memiliki akreditasi rendah.

“Yang dipilih sekolahnya ini yang akreditasinya tergolong rendah. Kami berharap melalui program ini, sekolah atau lembaga pendidikan yang ada di Lamongan bisa sama rata, sehingga perkembangan pendidikan bisa diraih oleh masyarakat di seluruh plosok Kabupaten Lamongan,” pungkas Munif. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *