INDOSatu.co – JAKARTA – Kritikus dan Pegiat Sosial Media, Faizal Assegaf mengaku akan membongkar kejanggalan terkait skandal GoTo Rp 6,7 triliun. Dia mengaku akan terus menyuarakan dugaan kecurangan akibat kebijakan ugal-ugalan di kementerian yang dipimpin Erick Thohir tersebut.
‘’Akan saya suarakan. Bangkitlah kawan2 pejuang perubahan!!!,’’ kata Faizal Assegaf dalam akun twitter-nya yang mengizinkan dikutip INDOSatu.co, Ahad (19/2).
Bukan hanya itu. Faizal juga meminta agar Erick Thohir dan Boy Thohir segera menyerahkan diri ke KPK. Dua bersaudara itu diminta Faizal untuk menjelaskan secara terbuka kepada publik soal skandal GoTo Rp 6,7 triliun.
‘’Selain terdapat kasus dugaan yang melibatkan Wamen BUMN, akan segera kami bongkar. Stop rakus kekuasaan!!!,’’ kata aktivis 98 itu.
Kata Faizal, publik mendukung DPR mengusut tuntas untuk membongkar kasus besar Rp 6,7 triliun skandal GoTo yang sampai saat ini terkesan dimasukan ke kotak hitam KPK. Karena itu, Faizal juga mendesak DPR membongkar skandal GoTo yang diduga melibatkan Erick Tohir dan Boy Thohir, kakaknya tersebut.
Jika terbukti, pinta Faizal, KPK harus segera tangkap Erick Tohir & Boy Tohir. Jangan seenaknya mengobok-obok BUMN untuk kepentingan bisnis keluarga. Skandal saham GoTo Rp 6,7 triliun bukan uang kecil. ‘’Sudah banyak yang bersuara kenapa DPR & KPK diam saja! Erick tidak becus & sagat bobrok!,’’ beber Faizal.
Tak urung cuitan Faizal itu dibanjiri komentar nitizen. Sebagian mereka mendukung agar skandal serta kejanggalan skandal GoTo tersebut dibongkar. @DadangRusian misalnya, yang urun komentar; Semoga selalu diberikan kemudahan oleh Allah SWT dalam menegakkan kebenaran bagi Faizal dan kawan-kawan. Aamiin ya Rabbal Aalaamiin.
Selain itu, juga @PramukthtikoS. Dia mendukung bahwa kasus tersebut harus dibongkar sampai akar. Begitu juga dengan @Ahmadwafqi1. ‘’Harus terus disikapi keganjilan tersebut.’’
Begitu juga dengan @kang_ellon malah lebih keras lagi; Ini patut dicontoh, rakyat harus berani menyuarakan kebenaran seperti ini, jangan mau hak rakyat dirampas oleh pejabat dan politik busuk. (adi/red)
