Dihadiri Empat Pemangku Ponpes Besar, Harlah PPP Santuni Puluhan Yatim-Piatu

  • Bagikan
AKSI MULIA: Ketua DPC PPP Bojonegoro, Sunaryo Abumain (pakai jas hijau) membagikan santunan kepada 21 yatim piatu dalam acara Harlah ke-50 PPP yang digelar di Kantor DPC PPP, Jalan Panglima Polim 61, Bojonegoro, Kamis (5/1).

INDOSatu.co – BOJONEGORO – Hari Lahir (Harlah) ke-50 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang digelar DPC PPP Bojonegoro tampak seperti bertabur bintang. Betapa tidak, tiga pemangku pondok pesantren (ponpes) besar di Bojonegoro tampak hadir dalam waktu bersamaan di acara harlah tersebut.

Ketiganya adalah pengasuh Ponpes Ar Rosyid, Ngumpakdalem, Dander, KH Allamul Huda; pengasuh Ponpes Al Jufri, Habib Muhammad bin Al Idrus bin Al Jufri; serta pengasuh Ponpes Modern Al Fatimah, KH Tamam Syaifuddin. Yang menarik, dua dari tiga tokoh Bojonegoro itu juga diminta untuk memberi tausiyah di harlah partai berlambang Kakbah tersebut.

Bukan hanya itu. Basuki, cabup Bojonegoro dalam Pilkada 2018 dari PPP juga tampak hadir di acara yang digelar di Kantor DPC PPP Bojonegoro, Jalan Panglima No. 61 Bojonegoro itu. Basuki sendiri sebenarnya juga pemangku Ponpes Ar Rahmat, Bojonegoro. Ponpes yang memiliki lembaga pendidikan boarding school terkenal, yakni SMA Ar Rahmat, di Jalan Untung Suropati.

Baca juga :   Mbah Naryo Bawa Pengurus PPP Bojonegoro Datangi KPU. Ternyata, Ini Agendanya...

Selain keempat tokoh penting tersebut, seluruh jajaran pengurus DPC, PAC dan banom-banom PPP juga tampak hadir mengikuti dengan acara harlah tersebut. Mereka serius menyimak dari awal hingga acara berakhir.

‘’Alhamdulillah acara Harlah ke-50 PPP berjalan dengan lancar. Semoga perjalanan PPP dalam pemilu 2024 mendatang diberi kelancaran dan kemenangan oleh Allah SWT,’’ kata Ketua DPC PPP Bojonegoro, Sunaryo Abumain, Kamis (5/1).

Dalam tausiyahnya, KH Allamul Huda lebih banyak mengupas perjalanan PPP yang didirikan dari hasil fusi empat ormas Islam tersebut. Kata Gus Huda, sapaan akrab KH Allamul Huda, PPP merupakan partai islam yang konsisten memperjuangkan islam ahlu sunnah waljamaah.

Baca juga :   Soal Penanganan Wabah PMK, Pemkab Lamongan Butuh Arahan Pemprov

Karena itu, kata Gus Huda, tidak heran jika mulai berdiri sampai sekarang, PPP masih tetap eksis. Padahal, banyak sekali tantangan dan rintangan, terutama saat era Orde Baru. ‘’Tetapi, meski banyak rintangan dan hambatan, PPP sampai sekarang masih tegar dan peluang untuk bangkit pada Pemilu 2024, semakin terbuka. ‘’PPP harus bangkit, jaya, dan menang,’’ kata Gus Huda.

Sementara itu, KH Tamam Syaifuddin juga setali tiga uang dengan Gus Huda. Tamam mengatakan, PPP selama ini berangkat dengan niat amar makruf. Karena itu, kata kyai asli Montong, Tuban itu, tidak heran jika PPP tetap dijaga Allah SWT.

Baca juga :   Entas Kemiskinan Ekstrem, Emil: Perlu Kolaborasi Pemberdayaan dan Bansos

Apalagi, kata Tamam. Para pendiri PPP adalah ulama yang mashur seantero nusantara. Yakni KH Wahab Chasbullah, ulama pendiri Nahdlatul Ulama sekaligus pahlawan nasional. ‘’Beliau (KH Wahab Chabullah, Red) adalah kyai yang dugdeng (luas ilmunya, Red),’’ kata alumni MAN 1 Tuban itu.

Resepsi yang digelar PPP juga disertai penyerahan santunan kepada 21 anak yatim dan piatu. Tampak ikut mendampingi penyerahan untuk yatim-piatu tersebut, Ning Alfiyatul Muniroh, mubalighat kondang yang juga cicit Allahuyarham KH Abu Dzarrin, pendiri Ponpes Ad Darrin, Kendal, Kecamatan Dander, Bojonegoro. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *