INDOSatu.co – LAMONGAN – Guna mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di Kabupaten Lamongan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat terus berupaya melibatkan berbagai stakeholders, salah satunya penyandang disabilitas.
Keterlibatan disabilitas pada pembangunan daerah akan memberikan porsi tersendiri untuk menciptakan Lamongan ramah disabilitas. Tentu hal tersebut perlu didukung dengan berbagai sektor mulai dari pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan hingga lainnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan Moch. Nalikan saat membuka acara Peringatan Hari Disabilitas Internasional Kabupaten Lamongan, di Aula Shabadiaksa, Kamis (29/12). Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki penyandang disabilitas, perlu dipacu dan dikembangkan agar dapat memberikan kemanfaatan yang lebih luas bagi masyarakat.
“Mari kita bantu dan kembangkan mereka. Kita beri kesempatan mereka untuk menyumbangkan kontribusinya kepada Lamongan. Misalkan pada proses perencanaan, keterlibatan mereka ini penting, baik ditingkat desa, kecamatan, dan kabupaten. Mereka akan diikutsertakan, sehingga kepentingan mereka tersalurkan, apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan teman-teman difabel,” kata Nalikan.
Lebih lanjut, Nalikan berharap, dengan kolaborasi dari berbagai stakeholders, diharapkan dapat mencapai perwujudkan pembangunan yang inklusif, pembangunan yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat di Lamongan.
“Tentu banyak hal dan Pemkab Lamongan sangat membuka diri. Di berbagai kesempatan, banyak hal yang bisa dilakukan oleh teman-teman difabel. Jadi, jangan menganaktirikan mereka. Tetap semangat, dan terus dimotivasi. Mudahan kebutuhan untuk kreativitas mereka, akan terfasilitasi,” imbuh Nalikan.
Pada kesempatan yang sama, Pembina Forum Perlindungan dan Pemenuhan Hak Disabilitas (FP2HD) Lamongan, Anis Kartika Yuhronur mengungkapan, pengembangan kemampuan dan kreativitas disabilitas merupakan tugas bersama untuk membangun kepercayaan diri.
“Disabilitas menjadi tugas kita bersama, bukan keinginan mereka. Sehingga keberadaan mereka tetap diperlukan seperti biasa agar percaya dirinya terbangun. Mari kita ubah disabilitas ini bukan untuk dikasihani, tetapi harus diakui karena memiliki potensi maupun kapasitasnya. Dan itu dapat mengangkat derajat disabilitas,” ucap Anis.
Sebagai bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam memfasilitasi disabilitas, pada kesempatan yang sama, diberikan bantuan 13 kruk (alat bantu jalan), 15 alat bantu tongkat adaktif untuk tuna netra, dan 10 alat bantu dengar untuk tuna rungu. (*)