INDOSatu.co – JAKARTA – Setelah heboh pengakuan telah dilecehkan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari, Hasnaeni ‘Wanita Emas’ Moein meralat sendiri pernyataan tersebut. Ia kembali membuat video, tapi berisi klarifikasi.
Dalam klarifikasi tersebut, sepertinya video itu dibuat dua pekan lebih sebelum Ketua Umum Partai Republik Satu tersebut menguasakan pelaporannya atas perilaku ketua KPU kepada pengacara kondang, Farhat Abbas ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pada Jumat (23/12) lalu. Hanya saja, video klarifikasi tersebut sengaja disebar setelah laporan Hasnaeni ke DKPP itu viral.
“Saya Hasnaeni hari ini, Jakarta, Minggu 11 Desember 2022, melalui surat ini saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada Ketua KPU Hasyim Asy’ari beserta jajarannya serta melalui surat ini saya menyatakan dan mengklarifikasi,” ujar Hasnaeni dalam video yang diterima wartawan, Senin (26/12).
Saat membaca teks pernyataannya, Hasnaeni menjelaskan mengenai video yang beredar yang menyatakan terjadi pelecehan seksual hingga pemerkosaan yang dilakukan oleh Hasyim Asy’ari sebagai hal tidak benar. Saat itu ia sedang kesal.
“Perkataan itu saya katakan karena kekesalan saya dan kekhilafan saya akbiat saat ini saya sedang mengalami sakit depresi,” ujar Hasnaeni yang kini berstatus tersangka kasus dugaan korupsi yang ditangani Kejaksaan Agung.
Pengacara Farhat Abbas menanggapi video tersebut dengan menegaskan bahwa video itu dibuat 11 Desember, sedangkan laporan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pada 22 Desember 2022. Farhat mengatakan Hasnaeni membuat video klatifikasi dalam tekanan.
“Itu (Hasnaeni, Red) dalam tekanan dan intimidasi. Segala upaya sekarang ini sedang dilakukan Hasyim,” kata Farhat Abbas kepada INDOSatu.co, Senin (26/12).
Farhat mengatakan bahwa, gugatan Hasnaeni tetap berlanjut sebagaimana mestinya. “Laporan DKPP tetap lanjut. Bareskrim tetap lanjut,” ujar Farhat tentang rencana laporan ke Bareskrim Polri pada Selasa besok.
Kata Farhat, apa yang disampaikan dalam video Ketua Umum Republik Satu itu dirancang Bryan Gautama, pengacara lama Hasnaeni. “Rekaman itu draft dan disusun sama dia (Gautama, Red). Dia yang kirim ke Hasyim, hingga disebar dan akan jadi pidana baru buat mereka,” kata Farhat yang tidak gentar menghadapi manuver Hasyim itu.
Terkait dugaan asusila hingga kekerasan seks tersebut telah dilaporkan ke DKPP pada Kamis sore lalu oleh Farhat Abbas yang bertindak sebagai pengacara Hasnaeni. DKPP menyatakan akan memproses laporan tersebut. (adi/red)