Komisi I Minta Panglima TNI Harus Kembangkan Sistem Pertahanan di Indonesia

  • Bagikan
SEYJUI PANGLIMA: Jajaran untuk pimpinan dan anggota Komisi I DPR RI telah melakukan profit and proper test Laksamana Yudo Margono menggantikan Jenderal TNI Andhika Perkasa yang sudah habis masa jabatannya.

INDOSatu.co – JAKARTA – Komisi I DPR RI akhirnya menyetujui KSAL Laksamana Yudo Margono menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa. Persetujuan tersebut diambil dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dalam rangka Uji Kelayakan dan Kepatutan (fit and proper test) terhadap Laksamana TNI Yudo Margono.

Dalam RDPU tersebut, Anggota DPR RI, Dave Akbarshah Fikarno menekankan perlunya mengembangkan sistem pertahanan di Indonesia. Karena itu, Dave berharap Laksamana Yudo Margono bisa menjalankan tugas secara sistematis dan dapat mengoptimalkan segala upaya agar pertahanan dan keamanan Indonesia menjadi lebih baik lagi.

“Masa tugas Beliau itu kalau dilihat aturan, hanya sampai tahun depan. Paling lambat 1 Desember 2023, itu waktunya sedikit. Akan tetapi, waktu yang sedikit itu cukup untuk dilakukan bila bekerja secara sistematis. Kita berharap beliau itu bisa mengoptimalkan seluruh kekuatan yang beliau miliki, matra yang ada semua bisa saling berkoordinasi dan menjalankan tugasnya dengan baik. Sehingga, semua objektivitas dan juga target-target dapat tercapai,” ujar Dave kepada wartawan di Gedung Nusantara II, Senayan, Jumat (2/12).

Baca juga :   Komisi I DPR Sahkan Andika Perkasa Jadi Panglima TNI

Selain itu, putra politisi senior Agung Laksono itu juga menekankan mengenai masalah keamanan di Papua, Aceh, hingga di Laut China Selatan. Menurut Dave, perlu ditinjau kembali, apakah Sumber Daya Manusia (SDM) dan sistem teknologi pertahanan sudah optimal atau belum.

“Atau kita ikut berinvestasi dengan membeli peralatan tempur yang lebih banyak? Tapi harus dilihat juga kemampuan perekonomian Indonesia agar uang dan waktu yang ada itu dapat dioptimalkan dengan baik,” sambung Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Baca juga :   Berlebaran di Rumah Ketum Golkar, Cairkan Suasana, Airlangga: AHY Itu 'Airlangga Hartarto Yes'

Selain poin-poin tersebut, Dave juga berharap calon panglima TNI Laksamana Yudo Margono harus mempersiapkan strategi untuk menghadapi ancaman tidak terduga dan dapat terjadi kapan saja agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, terutama dalam hal mempertahankan dan melindungi NKRI.

“Ancaman-ancaman serangan dari luar selalu ada, baik dari laut China Selatan, Selat Malaka, penyelundupan terus juga demoralitas prajurit juga selalu ada, terus juga masalah penegakan hukum. Hal itu menjadi poin-poin utama untuk kita kerjakan dengan tepat” tutupnya.

Baca juga :   Ditentang Banyak Kalangan, Komisi I DPR RI Akhirnya Tunda Pembahasan RUU Penyiaran

Usai agenda fit and proper test, jajaran Komisi I DPR RI pun menyambangi Laksamana Yudo di kediamannya wilayah Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (2/12) sore. Laksamana Yudo tiba di Jalan Diponegoro No. 38-40 Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 18.00 WIB. Dia berjalan kaki dari Gedung Wisma Elang Laut TNI AL yang letaknya bersebelahan dengan kediamannya. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *