Belasan Warga Jadi Mualaf, Kemenag: Kita Apresiasi

  • Bagikan
DIBERI BEKAL AGAMA: Kepala Kemenag Tuban, Sahid (baju putih pegang mik) saat didaulat memberi ceramah agama kepada para mualaf di Kecamatan Bancar.

INDOSatu.co – TUBAN – Banyaknya warga non muslim yang secara sukarela, masuk Islam, mendapat perhatian khusus dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Tuban.

Kepedulian tersebut diberikan karena selama ini, puluhan mualaf tersebut kurang mendapatkan perhatian.

Sebagai lembaga yang mengurusi agama, Kemenag sudah sepatutnya mengapresiasi banyaknya warga non muslim yang menjadi mualaf. “Terus terang, peristiwa ini (banyaknya mualaf), baru terjadi di Tuban dan selama ini hanya terjadi di Kecamatan Bancar,” ungkap Sahid, Kepala Kemenag Tuban, Selasa (31/8).

Baca juga :   Dewan Beri Catatan, Bupati Tegas Tidak Menghapus RTLH

Dia mengaku, selama bertugas di Kemenag, baru kali ini peristiwa banyaknya warga non muslim yang masuk islam begitu sangat banyaknya. Terkait hal ini, dia mengaku mengapresiasi terhadap semua pihak, seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, ulama serta penyuluh agama yang ada di Kantor Urusan Agama (KUA) Bancar. “Nah, sebagai bentuk kepedulian kami terhadap mualaf, kami terpanggil untuk memberikan bantuan dan juga peralatan ibadah (sarung, mukena, dan Alquran),” jelasnya.

Baca juga :   Polresta Batu Kawal Pengamanan Pembagian Dana Inflasi kepada Warga Terdampak
SUKA RELA: Puluhan mualaf di Kecamatan Bancar, Tuban berikrar memeluk agama Islam dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan yang digelar di kantor KUA setempat.

Pada kesempatan itu, pihaknya juga memberikan bantuan kepada kaum dhuafa, melalui program Aksi Kemanusiaan Gerakan Sejuta Vitamin. “Jika tahun depan ada mualaf lagi, pasti kami akan datang lagi (di Kecamatan Bancar) untuk memberikan bantuan,” harapnya.

Sementara itu, Puji Lestari, warga Desa Bogorejo, Kecamatan Bancar, mengaku sebelumnya dia beragama Budha, kemudian masuk Islam dan bersyahadat pada 26 Agustus 2021. Dia mengaku tertarik masuk Islam karena ingin mempelajari ajaran Nabi Muhammad SAW.

Baca juga :   Gus AMI Berbagi, Miyadi: Bukti PKB Dekat dengan Rakyat

Berdasarkan informasi yang diterima, saat ini setidaknya ada sekitar 12 warga non muslim, yang bersyahadat dan masuk Islam. Sebagian besar, mereka merupakan keturunan Tionghoa (Kristen), sisanya warga pribumi yang beragama Budha dan Kristen. Sebelumnya, mereka (pribumi) sempat beragama Islam, namun karena sesuatu hal mereka menjadi murtad (terhimpit ekonomi dan sakit). Seiring berjalannya waktu, dan peran dari ulama, tokoh agama dan penyuluh agama, kini mereka kembali memeluk Islam. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *