Ngaku Tak Bahas soal Menteri, Zulhas: Jika Diamanahi, Siap

  • Bagikan
BICARA KABINET: Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan mengaku tidak ada pembahasan soal jatah menteri bertemu dengan Presiden Jokowi. Tetapi, jika kader PAN diberi amanah, tentu siap.

INDOSatu.co – JAKARTA – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan akhirnya blak-blakan. Dia menanggapi soal isu jatah menteri yang bakal diperoleh PAN usai dikabarkan merapat dengan koalisi pemerintah. Zulkifli mengaku tidak ada pembasan terkait itu dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi belum lama ini.

“Jangan berandai-andai ya. Kita enggak bahas itu sama sekali,” kata Zulkifli di Rumah PAN, Warung Buncit, Jakarta, Selasa, (31/8).

Baca juga :   Revisi Terbaru, Dilarang Gelar Resepsi Pernikahan

Pria yang juga Wakil Ketua MPR itu menyebut, pertemuan hanya membahas persoalan covid, ekonomi, dan hubungan pusat-daerah. Meski demikian, Zulkifli menyebut kader PAN siap jika diberi tugas oleh presiden di mana pun.

“PAN ini di manapun kalau ditugaskan siap saja, kalau tidak (diberi jatah menteri) siap juga,” ujarnya.

Sebelumnya PAN turut hadir dalam rapat dengan pimpinan partai politik koalisi pemerintah di Istana Negara, Jakarta. Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny G Plate, menyampaikan poin-poin usai pertemuan Presiden Joko Widodo dengan partai-partai koalisi pemerintahan. Salah satu hal yang ia sampaikan adalah Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi sahabat baru koalisi pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Baca juga :   Silaturrahmi ke Surya Paloh, AHY: Demokrat-Nasdem Sepakat Pemilu Digelar 2024

“Sahabat baru koalisi, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang didampingi Sekjen Eddy Soeparno. Sahabat baru kami dalam koalisi semakin memperkuat dan memperkaya gagasan dan pandangan,” ujar Plate.

Sejumlah pihak kemudian menduga PAN akan memperoleh jatah menteri di kabinet pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Namun, hingga kini klaim tersebut belum terbukti. Bahkan, muncul kabar, dalam waktu dekat Presiden Joko Widodo bakal melakukan reshuffle kabinet, yang salah satunya adalah memberi jatah PAN di kabinet. Karena diantara 7 partai politik yang ikut dalam pertemuan bersama presiden tersebut, hanya PAN yang belum punya kader di kabinet. (*)

Baca juga :   Paksakan Tapera untuk Rakyat, Anthony: Negara Melanggar UU dan Konstitusi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *