Jelaskan soal Posisi PAN dalam Koalisi, Yandri: Ketum Diundang saat HUT

  • Bagikan
UNGKAP FAKTA: Wakil Ketua DPP PAN, Yandri Susanto mengungkapkan posisi PAN dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

INDOSatu.co – JAKARTA – PAN akhirnya buka suara terkait keterlibatan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan menjadi salah satu dari tujuh ketua umum partai politik koalisi pemerintahan yang diundang Presiden Joko Widodo dalam pertemuan pada Rabu (25/8). Undangan untuk Zulkifli Hasan itu ternyata bermula saat perayaan HUT ke-23 PAN.

“Cerita awal mula kita diundang. Saat ulang tahun ke-23 PAN pada 23 Agustus lalu, Bang Zul menyebutkan kita diundang sama Presiden,” ujar Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto, dalam sebuah diskusi daring yang dikutip Ahad, (29/8).

Sayangnya, terkait undangan itu, saat itu tak diberitahu bahwa pertemuan tersebut turut menghadirkan enam ketua umum partai politik koalisi pemerintahan Jokowi. Meski PAN saat itu bukan merupakan bagian dari koalisi, Yandri menyebut pertemuan tersebut berlangsung kondusif.

Baca juga :   Terkait Pemecatan Pegawai KPK, Amnesty Desak Jokowi Batalkan Keputusan

“Kita hormat pada Pak Jokowi dan kami juga diminta bantuannya dalam membantu kinerja pemerintah,” ujar Yandri.

Kendati demikian, dia menegaskan bahwa belum ada pembahasan terkait koalisi ataupun perombakan kabinet dengan hadirnya PAN dalam pertemuan tersebut. Menurutnya, persatuan merupakan yang utama dalam menghadapi masalah bangsa saat ini.

“Jadi, intinya, bukan suatu persoalan bahwa kami dianggap politik koalisi maupun tidak koalisi, tapi bilamana kami dianggap membantu pemerintah, itu suatu kehormatan bagi kami,” ujar Ketua Komisi VIII DPR itu.

Baca juga :   Ketua MPR RI Dukung Gagasan Megawati Soekarnoputri MPR sebagai Lembaga Tertinggi Negara

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid tak mempersalahkan bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke koalisi Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Meski begitu, terlalu dini jika membicarakan perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju.

”Ini terlalu dini, belum tentu. Kita tunggu saja apa yang akan diambil atau tindak lanjut dari pertemuan sore kemarin,” ujar pria yang akrab disapa Gus Jazil itu kepada wartawan, Kamis (26/8).

Tak pantas jika pertemuan antara partai politik dan bergabungnya PAN ke dalam koalisi dipandang sebagai ajang bagi-bagi kursi di kabinet. Dia menegaskan, reshuffle atau tidak merupakan hak prerogatif Jokowi.

Baca juga :   Tren Kepuasan terhadap Kinerja Jokowi Menurun

Seperti diberitakan, Presiden mengumpulkan para ketua parpol yang selama ini dianggap menjadi koalisi pemerintah. Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan juga diundang. Pasca pertemuan tersebut, muncul spekulasi bahwa dalam waktu dekat akan terjadi reshuffle susunan kabinet. PAN yang gabung belakangan diprediksi bakal mendapat jatah kue menteri. Karena di antara parpol yang hadir dalam pertemuan tersebut, hanya PAN yang belum ada kadernya di kabinet pemerintahan Joko Widodo – Ma’ruf Amin.(ad/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *