INDOSatu.co – JAKARTA – Presiden Joko Widodo pernah mewanti-wanti agar para pejabat bisa “ngerem” untuk bergaya hidup mewah di tengah kondisi ekonomi yang lagi kurang sehat seperti sekarang ini. Hal itu diungkapkan mantan Walikota Solo itu saat mengumpulkan para pejabat Polri, Kapolda maupun Kapolres se-Indonesia, di Istana Negara belum lama ini.
Di tengah kesusahan ekonomi yang terjadi, masyarakat Indonesia dipertontonkan gaya hidup para pejabat negara yang cenderung hedonis. Di antara mereka, tidak sedikit yang tampil mengenakan berbagai produk fashion ternama dan mahal.
“Mereka naik jabatan dan memamerkan hal itu. Sedangkan pamer itu ya sikap sombong, dilarang itu dalam Islam,” kata Anwar Abbas dikutip dari muhammadiyah.or.id, Senin (31/10).
Sikap tidak hidup sederhana semacam itu, kata pria yang juga Wakil Ketua Umum MUI Pusat itu, hanya akan berujung pada sikap materialistis dan hedonis. Anwar Abbas pun mempertanyakan dari mana mereka mendapatkan penghasilan untuk memenuhi sifat hedonismenya tersebut.
Lebih lanjut, Anwar Abbas menilai sifat ini dapat menjadi pemicu bagi terjadinya berbagai penyimpangan oleh para pejabat negara. “Jika dibuka, penghasilan mereka tidak terlalu besar, bahkan dengan gaya hidup yang mewah begitu, gaji mereka hitungannya sangat kecil,” ungkap pria asal Sumatera Barat ini.
Kata Anwar, dari sikap hedonis itu, bisa saja mereka menjerumuskan dirinya untuk melakukan penyimpangan seperti mencuri, korupsi atau melakukan kejahatan yang dilarang agama. Anwar Abbas kemudian mengutip sebuah hadis yang berbunyi; Ketika orang mencuri, maka iman dalam dirinya hilang. Maka, menurut dia, tidak akan ada orang yang beriman itu mencuri, apalagi mencuri uang negara yang menjadi hajat hidup banyak orang.
Karena itu, Anwar Abbas berpesan agar apa pun jabatan yang tengah diemban hendaknya tidak meninggalkan perintah dan larangan di dalam agama mereka. Sebab, agama merupakan tuntunan ke arah kesederhanaan dan kewajaran. (adi/red)