INDOSatu.co – LAMONGAN – Memiliki potensi agrowisata yang kondang, bahkan memiliki buah khas, yakni Sunrise, Desa Latukan, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur akan dijadikan role model agrowisata di daerah setempat.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (Pak Yes) saat menghadiri panen raya dan festival buah, di Balai Desa Latukan, Ahad (30/10). “Pemerintah Kabupaten Lamongan terus mendukung kegiatan pertanian di Desa Latukan. Kami juga akan menjadikan Desa Latukan sebagai role model agrowisata di Lamongan,” kata Pak Yes.
Kegiatan yang rutin digelar setiap satu tahun sekali itu sebagai wujud rasa syukur karena dapat merasakan panen dan ternyata agribisnis tersebut juga mampu meningkatkan perekonomian Desa Latukan. Sebab, pemasaran hasil panennya dipadukan dengan sektor pariwisata, sehingga ramai dikunjungi masyarakat.
“Model panennya kita padukan dengan pariwisata, dan diadakan kegiatan semacam ini terbukti mampu meningkat perekonomian Desa Latukan,” tutur Pak Yes.
Festival yang menyediakan 17 gunungan buah yang terdiri dari 6 macam buah diantaranya Sunrise, Semangka Kuning/madu, Semangka Inul, Salmon, Mandarin, dan Garbis Bisma itu memasarkan tanaman dengan sistem jual beli langsung dari petani dan dijual menjadi olahan kuliner inovasi seperti makanan dan minuman siap saji.
“Kami berkomitmen untuk mengembangkan agrowisata Megilan, dengan melakukan pemasaran sayuran dijual masih mentah dan diolah menjadi makanan dan minuman siap saji,” tutur panitia Festival Buah Saiful Sahara.
Rutin melakukan sosialisasi edukasi kepada petani, hasil lahan 1 hektare yang ditanami mampu menghasilkan buah mencapai 6.615 ton. Waktu yang dibutuhkan untuk memasuki masa panen yakni 60 sampai dengan 70 hari. (*)