INDOSatu.co – MOSCOW – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan kunujungan kenegaraan dengan mitranya dari Rusia, Vladimir Putin, Sabtu (21/8). Kedua pemimpin berpengaruh di Eropa itu membahas situasi di Afghanistan. Mereka sepakat meningkatkan koordinasi soal isu Afghanistan yang lagi hangat.
Erdogan menyampaikan harapan kepada Putin transisi kekuasaan di Afghanistan ke tangan Taliban bisa berlangsung damai. Erdogan mewanti-wanti agar Taliban tidak boleh mengulangi kesalahan di masa lalu serta menepati janjinya untuk merangkul semua pihak, untuk menjaga kedamaian di Afghanistan.
“Pemerintahan baru yang akan dibentuk di Afghanistan harus inklusif dan mewakili keragaman rakyat Afghanistan,” kata Erdogan, dalam pembicaraan itu, dikutip dari Reuters, Minggu (22/8).
Sementara itu Putin menekankan prioritas kontra-terorisme serta mengantisipasi maraknya perdagangan narkoba pasca-kejatuhan pemerintahan Ashraf Ghani.
Taliban menguasai Ibu Kota Kabul sejak Senin lalu dan berharap transisi kekuasaan bisa berlangsung dalam beberapa hari atau pekan. Di saat yang sama, puluhan ribu warga asing serta warga Afghanistan berusaha meninggalkan negara itu memicu kekisruhan di Bandara Hamid Karzai, Kabul.
Sedikitnya tujuh orang tewas karena berdesakan ke bandara serta mengalami kecelakaan di pesawat yang membawa mereka.
Sebelumnya, Taliban memastikan keamanan di penjuru Afghanistan, termasuk Kabul. Seorang juru bicara mengatakan, risiko keamanan tidak bisa dikesampingkan di bandara Kabul di mana ribuan orang berkumpul setiap hari berusaha meninggalkan Adghanistan. “Bertujuan memperbaiki kondisi dan memberikan jalan keluar yang baik (di bandara),” katanya. (*)
