Tahun Ini Bangun Jalan Lingkar Selatan Sepanjang 6 Kilometer

  • Bagikan
SATU LAJUR: Pembangunan Jalan Lingkar Selatan (JLS) lajur utara yang berada di Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, sedang dikerjakan.

INDOsatu.co – TUBAN – Pengerjaan proyek Jalan Lingkar Selatan (JLS) di Kabupaten Tuban, terus dikerjakan. Hingga kini, jalan yang berada di sisi selatan Kota Tuban, yang menghubungkan Kecamatan Merakurak dan Kecamatan Semanding itu, belum tuntas seratus persen.

Berdasarkan pantauan wartawan INDOSatu.co di lapangan, sejatinya JLS sepanjang 12 Kilometer (km) itu sudah tersambung dan bisa dilalui kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat. Hanya saja, pembanguan JLS tersebut masih satu sisi (sisi selatan), sedangkan sisi utara belum dibangun. “Rencananya, JLS tersebut dibangun dua lajur (kanan dan kiri). Sekarang yang selesai baru satu sisi, sehingga saat ini satu jalur masih digunakan kendaraan dua arah (barat dan timur),” ungkap Miyadi, Ketua DPRD Kabupaten Tuban.

Baca juga :   Perubahan APBD, Pendapatan Diproyeksikan Naik 2,31 Persen dari APBD Murni

Menurut dia, tahun ini pembangunan JLS untuk lajur utara, sudah dikerjakan. Namun, pengerjaan untuk tahun ini hanya sepanjang 6 km. Sedangkan anggaran yang disediakan untuk pembangunan JLS lajur utara itu, disediakan dana sekitar Rp 56 Miliar. “Karena anggaran yang turun, hanya separo maka untuk pengerjaanya JLS hanya sepanjang 6 km,” jelasnya.

Dengan demikian, tahun ini pembangunan JLS dipastikan belum tuntas seratus persen. Diperkirakan JLS tersebut, akan kelar tahun 2022. “Untuk menjadi dua lajur dan bisa dilalui kendaraan berat (truk), kemungkinan besar tahun depan (2022),” ucapnya.

Baca juga :   Sepi Pelancong, Ikan Asap Dijual Murah di Pasar Tradisional

Miyadi mengungkapkan, pembangunan JLS di Kabupaten Tuban, sudah dilakukan selama dua dua tahap. Pertama pembangunan dilakukan di tahun 2018, menghabiskan dana Rp 70 miliar dan pembangunan kedua dikerjakan tahun 2019, yang menelan dana sebesar Rp 70 miliar. “Pembangunan JLS tersebut, dikerjakan secara multiyears dan sudah menelan dana sekitar Rp 140 miliar,” imbuhnya. (*)

Baca juga :   Kunker DWP DJPPR Kemenkeu RI, Dorong Percepatan Penurunan Stunting di Bojonegoro
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *