INDOSatu.co – LAMONGAN – Tak hanya memfasilitasi pemberian pangan industri rumah tangga (PIRT), desain kemasan, legalitas, maupun pelatihan, Pemkab Lamongan melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Lamongan juga memberi fasilitas permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para pelaku UMKM setempat. Hal itu merupakan salah satu upaya Pemkab Lamongan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
Pemberian modal kepada 200 pelaku UMKM ini, sebagai langkah awal Pemkab Lamongan dalam memfasilitasi pelaku UMKM, mengingat modal seringkali menjadi masalah utama bagi para pelaku usaha dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya.
Sampai bulan Oktober 2022, Pemkab Lamongan melalui kerja sama perbankan, telah menyalurkan KUR sebesar Rp 1,8 triliun kepada 55 ribu debitur (UMKM). Jumlah tersebut tergolong sangat tinggi. Dan itulah yang diharapkan akan terus berkembang, agar perekonomian Lamongan tetap survive.
Terlebih, dalam mencapai pembangunan inklusif, UMKM menjadi pendorong dalam pertumbuhan ekonomi di Lamongan. Hal itu terbukti dari pertumbuhan ekonomi yang awalnya -2,65 persen saat pandemi, mengalami peningkatan menjadi 3,43 persen dengan pedorong terbesar dari pelaku UMKM.
Bukan hanya itu. Melalui Bimtek Fasilitasi Kredit Usaha Rakyat dan Succesful Micro Bussiness Inspiration Talk yang dilaksanakan di aula Gajah Mada Lt 7, Selasa (18/10), Pemkab Lamongan juga mengenalkan para pelaku UMKM dengan pasar digital atau e-commerce, agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
“Bapak ibu yang mendapatkan KUR ini akan terus didampingi dan dibantu, agar mereka ini bisa terus berkembang, untuk dapat memberikan peningkatan perekonomian. Sebab, perputaran uang UMKM akan memberi dampak peningkatan ekonomi masyarakat di Lamongan,” tutur Sekertaris Daerah Kabupaten Lamongan, Moch Nalikan. (*)