Terkait Lomba Agustusan, RK: Ganti Lomba Beramal Saja

  • Bagikan
GANTI BERAMAL: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta warga merayakan Agustusan dengan cara membantu warga yang membutuhkan.

INDOSatu.co – BANDUNG – Masih berlangsungnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) disikapi ekstra ketat oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Emil, sapaan akrabnya, meminta masyarakat yang menyemarakkan perayaan HUT RI ke-76 pada tahun ini dengan lomba beramal. Lomba tersebut sebagai ganti dari lomba makan kerupuk, balap karung, atau panjat pinang. Imbauan itu dimaksudkan untuk menghindari kegiatan perayaan yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Baca juga :   Jumhur: Jangan Sampai Saya Dipaksa Anggota Umumkan Mogok Nasional Pelabuhan

Seperti tertuang dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 0031/4297/SJ terkait Pedoman Teknis Peringatan Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Indonesia Tahun 2021 yang ditandatangani pada pada 10 Agustus 2021.Surat yang ditujukan kepada gubernur, bupati, wali kota, melarang segala kegiatan perlombaan 17 Agustus yang mengundang kerumunan di masyarakat.

Tanpa mengurangi kemeriahan hari kemerdekaan, lomba dapat dilakukan secara virtual dan online mengandalkan teknologi informasi. Pemprov Jabar sendiri akan merayakan HUT ke-76 RI menyesuaikan instruksi dari pemerintah pusat, yakni hanya dihadiri maksimal 30-50 orang.

Baca juga :   Pelaku Usaha Boleh Beroperasi, Pegiat Seni Masih Was-was.

Emil mengungkapkan, lomba 17 Agustusan dapat diganti dengan lomba kebaikan yang dapat membantu meringankan beban sesama. Dengan begitu, kerumunan dapat dihindarkan dan diharapkan tidak terjadi penularan covid-19.

“Jadi tidak ada perayaan kerumunan. Mari kita berkreasi, berinovasi, perlombaan kebaikan kepada sesama,” jelasnya.

Menurut Emil, kemeriahan lomba makan kerupuk, balap karung, atau panjat pinang dapat diganti dengan menghadirkan kebahagiaan bagi orang lain dengan cara beramal.

Baca juga :   Posisi Hakim MK Berimbang, Refly Harun: Gugatan 01 dan 03 Berpeluang Menang

“Jadi imbauannya adalah tetap rayakan dengan gembira biar imunitas naik, tapi cari inovasi yang tidak menimbulkan kepadatan kerumunan,” ucap Emil. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *