Nasib Anak Yatim Akibat Covid 19 Perlu Perhatian

  • Bagikan
BELAS KASIH: Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengunjungi Safanw Az-zaira, di Kauman, Kecamatan Lamongan Kota.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Upaya pemenuhan hak anak yatim-piatu akibat imbas wabah virus Covid-19 perlu diperhatikan. Untuk itu pemerintah dan masyarakat harus tergerak hati dan pikirannya.

Karena semenjak bencana pandemi Covid-19 terjadi, tidak sedikit anak-anak di Lamongan harus menjadi yatim, atau piatu, bahkan yatim-piatu.

Untuk itu Dinas P3AK (Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan melakukan rekap data anak yang orang tuanya meninggal karena terpapar Covid-19. Kamis, 4/8/2021

Baca juga :   Bupati Beri Solusi secara Virtual, Pekerja Seni Menolak

Pelaksanaan rekap data ini akan melibatkan Camat di 27 kecamatan se Kabupaten Lamongan.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, mengatakan bahwa anak yang masuk dalam rekap data yatim-piatu terimbas covid adalah anak yang kedua orangtua maupun salah satunya meninggal karena terpapar Covid-19.

“Melalui data ini nanti akan diupayakan bagaimana kelangsungan pendidikan mereka ditangani dengan baik. Khususnya, anak-anak yang yatim-piatu, karena orangtuanya meninggal akibat Covid-19,” terangnya.

Baca juga :   Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat, Bupati Tetapkan 166 Desa Berstatus Mandiri

Pada kesempatan itu, Yuhronur melakukan kunjungan ke rumah salah seorang anak di lingkungan Kauman Lamongan, yang harus menjadi yatim-piatu sebagai imbas dari bencana pandemi Covid-19.

Safana Az Zaira, ibunya lebih dahulu meninggal sekitar satu tahun lalu, sedangkan ayahnya juga meninggal dunia karena Covid-19. Saat ini Safana tinggal dan diasuh oleh neneknya.

Selain bantuan dari pemerintah, Yuhronur juga mengajak seluruh masyarakat yang memiliki rezeki lebih untuk turut membantu anak-anak di sekitarnya, yang terpaksa harus kehilangan orangtua karena Covid-19.

Baca juga :   Lebih Berbahaya, Jokowi Ingatkan Varian Baru Corona

“Anak-anak ini nanti semua haknya harus dapat terpenuhi”, ungkapnya.

Karena itu, siapa saja yang merasa mampu agar ikut membantu memenuhi hak mereka, bukan hanya materiil, psikis juga sangat diharapkan.

“Mari bersinergi bersama pemerintah untuk membantu anak yatim, anak piatu atau yatim piatu akibat orang tuanya wafat karena Covid 19”, pungkasnya. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *