INDOSatu.co – LAMONGAN – Bertempat di Gedung Sabhadyaksa, Pemkab Lamongan berkolaborasi dengan yayasan Griya Quran Difabel Lamongan, menggelar kegiatan Lomba MTQ dan MHQ khusus Difabel se-Jawa Timur, Selasa (11/10).
Kegiatan yang bertujuan untuk membangkitkan semangat para difabel dalam belajar tilawah maupun menghafal Alquran ini, diikuti berbagai daerah. Selain Lamongan, juga ada yang berasal Kota Batu, Malang, Pujon, Jember hingga Banyuwangi.
Meski Yayasan Griya Quran Difabel Lamongan itu baru didirikan satu tahun terakhir, namun lembaga tersebut telah berkembang di tiga tempat, yakni di Kecamatan Sambeng (sebanyak dua tempat), dan di Lamongan Kota. Hal ini sejalan dengan program Pemkab Lamongan dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dengan terus memberdayakan pendidikan dan pengetahuan.
“Semangat ini harus kita tiru. Punya semangat seperti difabel itu tidak mudah. Namun mereka terpanggil dengan segala keterbatasannya, mampu menggerakkan, menyatukan dengan mengadakan kegiatan ini, sehingga ini patut kita dorong. Karena itu, pemkab berkewajiban untuk memotivasi, memfasilitasi, dengan berbagai kegiatan, salah satunya seperti kegiatan sekarang ini,” tutur Sekertaris Daerah Pemkab Lamongan sekaligus Pembina Yayasan Griya Quran Difabel, Moch Nalikan.
Meskipun berfokus pada pendalaman Alquran, kedepan, tidak menutup kemungkinan Yayasan Griya Qur’an Difabel akan melakukan pengembangan pada pelatihan dan keterampilan sebagai pengembangan diri.
Pada kesempatan yang sama, juga diberikan 13 paket alat tulis dan sekolah bagi anak penyandang disabilitas berprestasi di seluruh Sekolah Luar Biasa (SLB) Lamongan. Anis Kartika Yuhronur selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lamongan yang berkesempatan menyerahkan paket tersebut secara langsung mengatakan, kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian Lamongan kepada penyandang difabel.
“Kami (PKK Lamongan) bersama Yayasan Griya Quran Difabel memberi paket sekolah, yang isinya ada alat tulis, tas, sepatu, sebagai bentuk menyemangati bagi anak-anak agar mereka merasa bahagia dan bersemangat dalam menuntut ilmu. Ini juga merupakan bentuk support, bahwa kami peduli dengan difabel di Kabupaten Lamongan, meskipun ini belum menyeluruh tapi ini sebagai bukti kami peduli atau peduli kepada mereka,” kata Anis. (*)