Donasi Rp 2 Triliun, JK: Tak Masuk Akal, Hentikan

  • Bagikan
TAK MASUK AKAL: Mantan Wapres Jusuf Kalla meminta polemik sumbangan Rp 2 triliun sebaiknya dihentikan saja.

INDOSatu.co – JAKARTA – Polemik donasi Rp 2 triliun untuk pandemi Covid-19 di Palembang dari keluarga Akidi Tio menyita perhatian Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pengusaha yang juga politisi Partai Golkar itu mengomentari kasus sumbangan Rp 2 triliun yang hingga kini belum jelas jluntrungnya itu.

JK, panggilan akrab Jusuf Kalla mengatakan bahwa sumbangan Rp 2 triliun Akidi Tio yang diduga ‘prank’ itu agar segera dihentikan.

Baca juga :   Negara Besar Saja Dikalahkan, JK: Jangan Anggap Remeh Taliban

“Saya kira ini tidak usah diperpanjang, hentikan saja,” ujar JK saat diwawancarai di acara Catatan Demokrasi ‘Hoaks menyerang, siapa kena prank?’.

Sejak donasi itu berhembus, JK menilai sudah tidak masuk akal.

“Tidak masuk akal. Seperti yang saya katakan, kalau ada yang menyumbang Rp 2 triliun, setidaknya punya uang Rp 10 triliun. Tidak mungkin seluruh hartanya disumbangkan,” ungkap JK.

Baca juga :   PKS Instruksikan Legislatifnya Potong Gaji Bantu Korban Covid

JK menjelaskan bahwa ini semua hanyalah masalah akal sehat, karena mempercayai sesuatu yang tidak dipastikan kevalidannya.

Mantan wapres lantas menceritakan kisah lama terkait isu ditemukan emas yang bisa membayar seluruh utang Republik Indonesia.

JK pun kemudian memanggil pihak menteri yang bersangkutan dan bertanya mengenai utang Indonesia.

“Saya tanya, tahu tidak jumlah utang kita? Waktu itu utang negara Rp 1.500 triliun. Berapa ton emas itu?” kata JK sambil mengilustrasikan masalah agar bisa diterima akal. Menteri itu pun diam.

Baca juga :   Kapolres Metro: 8 Bulan, AZ Hasilkan Rp 2 Miliar Lebih

Sehingga, JK menilai isu tersebut tidaklah benar. Pasalnya, mustahil ada ladang emas sekitar 6000 ton.

JK meminta sekali lagi agar kasus ini diberhentikan saja dan tidak lagi dipermasalahkan lebih jauh. “Kita bicara yang pasti-pasti saja,” pungkas dia. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *