Budayakan Digital bagi Pendidik-Anak Didik di Era Digital

  • Bagikan
KONSEN DIGITAL: Agus Al Chusair (paling kiri), Kepala SMA Muhammadiyah 1 Babat, Lamongan.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Era digital adalah masa ketika informasi dapat diperoleh dengan cepat, mudah, dan disebarluaskan menggunakan teknologi digital. Teknologi ini menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung dengan internet.

Statemen disampaikan Agus Al Chusairi saat Webinar Literasi Digital Nasional 2021, Senin (2/9).

“Budaya digital merupakan prasyarat dalam melakukan transformasi karena akan mengubah pola mindset agar dapat beradaptasi. Orang yang survive bukanlah orang yang kuat dan pintar, tapi yang bisa beradaptasi dengan masanya. Setiap generasi akan memiliki masanya, dan budaya pasti include di dalamnya,” ujar kepala SMAM 1 Babat Lamongan ini.

Lantas, bagaimana agar bisa eksis dan survive dengan budaya digital?

Hal utama yang perlu diperhatikan adalah mengembangkan growth mindset, dan meninggalkan fixed mindset. “Terhadap perubahan, tinggalkan pemikiran bahwa kita tidak bisa atau kita puas dengan keadaan, namun berpikirlah bahwa kita harus bisa,” kata dia.

Baca juga :   Ke Tempat Ibadah - Mal, Luhut: Yang Datang Harus Sudah Vaksin

Agus menegaskan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan hikmah, yakni percepatan penggunaan teknologi digital. Dimana pendidik dan anak didik menjadi terbiasa menggunakan fasilitas digital untuk mentranformasi data dan informasi.

“Pemerintah merekomendasikan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), yakni belajar tanpa tatap muka, dengan daring atau online, dilaksanakan dari rumah”, tegasnya.

Sinergi pendidik, orang tua, dan anak didik sangat diperlukan. Karena, ungkap Agus, dekatnya anak anak terhadap media sosial yang rentan dengan pengaruh negatif, juga antisipasi bullying, penipuan, serta game berkedok digital. Sekolah tentu mempertimbangkan waktu sehingga pada batas tertentu, target pembelajaran terselesaikan.

Baca juga :   Tampak Kurus dan Baju Longgar, Kim Jong-un Muncul di Publik

“Hal baru adalah sebuah keniscayaan dan pasti terjadi,” jelas Agus. Modernisasi dan digitalisasi pendidikan pasti akan dihadapi. Semua elemen pendidikan harus bersiap dengan budaya digital, pelan namun pasti.

Bukankah pembelajaran itu sepanjang hayat?

Agus mengungkapkan, dengan pemahaman dan penerapan budaya digital yang baik. Target pendidikan tidak akan menemui kendala berarti. Hak anak didik untuk belajar di masa pandemi akan tetap terfasilitasi.

“Ingat, growth mindset menjadi modal awal tenaga pendidik dan anak didik di pendidikan era digital. Mari menjadi pendidik yang kreatif dan inovatif dan mampu menjadi teladan, sehingga terwujud anak didik harapan bangsa,” tandas Pengurus Forum Guru Muhammadiyah ini.

Baca juga :   KKN di Lamongan, Bupati Ajak 236 Mahasiswa Unair Berdayakan Desa Berkembang

Pemerintah tidak tinggal diam untuk permasalahan ini. Kemendikbud dan Kemkominfo, kata Agus, selalu berkolaborasi melalui siberkreasi untuk mengedukasi semua.

Webinar Literatasi Digital ini diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Pemprov Jawa Timur. Hadir sebagai pemateri Anjani Amitya Kirana (Digital Talent Consultant), Agus Al-Chusairi (Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Babat), M. Alvin Nur Choironi (Redaktur Islami.co), Rita Nurlita (ASN Diskominfo Kota Depok & Founder Keluarga Digital Indonesia), Fauzan Al-Rasyid (Senior Editor, Russia Beyond Indonesia & Dosen Vokasi UI)

Webinar ini sebagai salah satu program pemerintah, dalam upaya pengenalan literasi digital bagi seluruh masyarakat. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *