INDOSatu.co – LAMONGAN – Tidak hanya sekedar menjadi kemampuan membaca menulis berhitung, literasi juga dapat menjadi sebuah standarisasi pengukuran kualitas atau kemampuan seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. Sebab, dengan masyarakat yang berliterasi akan memudahkan seseorang dalam menerima, memahami, serta mengolah informasi yang didapatkan.
Di Lamongan, Indeks Kegemaran Membaca (IKM) di tahun 2022 tercatat sebesar 70,90 persen. Angka yang tergolong tinggi. Meski demikian, Pemkab Lamongan melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan, akan terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat Lamongan, salah satunya dengan kegiatan peningkatan indeks literasi masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat di Lamongan.
Kegiatan hasil kolaborasi antara Perpusda Lamongan dengan Perpusnas (Perpustakaan Nasional) RI itu diharapkan dapat menjadi penggugah semangat Perpusda Lamongan, untuk berupaya lebih baik lagi dalam meningkatkan literasi, minat baca serta membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
Berdasarkan keunggulan kompetitif, perpustakaan menjadi salah satu pembangunan pembentukan SDM yang berkualitas dan berdaya saing dalam percepatan pembangunan perekonomian yang kokoh. Selain itu, di bidang perpustakaan, terdapat dua isu penting yang menjadi dasar strategi, yakni peningkatan (SDM) dan transformasi digital. Dalam transformasi digital, Perpusda Lamongan telah merilis 1.400 buku digital yang dapat diakses melalui aplikasi iLamongan.
Selain itu, guna mempercepat terwujudnya SDM yang unggul dan menguasai, serta memiliki kemampuan kreativitas dan inovasi yang tinggi, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang didampingi Sekretaris Utama Perpustakaan RI Ofy Sofiana dalam kesempatan tersebut, mengukuhkan Bunda Literasi Kabupaten dan Bunda Literasi Kecamatan se-Kabupaten Lamongan.
“Bunda literasi ini mempunyai peran yang strategis untuk memasyarakatkan, membangun literasi di masyarakat. Karena itu, program pemasyarakatan literasi membaca melalui bunda literasi ini merupakan salah satu strategi yang dipilih oleh Perpustakaan Nasional untuk memotivasi kesadaran masyarakat dan mendukung kembangkan kegemaran membaca anak. Sebab, jumlah bunda literasi ini anaknya turunanya banyak. Bunda Literasi yang juga sebagai tim penggerak PKK, di bawahnya ada Posyandu, ada PAUD, dan lain-lain,” kata Ofy Sofiana
Selain itu, dalam upaya menggairahkan dan menggalakkan budaya literasi untuk kesejahteraan masyarakat, serta transformasi perpustakaan berbasis inkubasi sosial dalam membentuk potensi wilayah yang mandiri, pada kesempatan yang sama berlangsung talkshow terkait potensi kuliner Lamongan yang masuk kedalam literasi budaya.
Diisi beberapa narasumber, yakni Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Sekretaris Utama Perpustakaan RI Ofy Sofiana, Anggota Komisi X DPR RI Zainuddin Maliki, Guru Besar dan Dekan Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Maftuch, hingga Pegiat Literasi dan Kuliner Lamongan Ihsan.
Diharapkan, talkshow yang mengambil tema transformasi perpustakaan untuk peningkatan budaya literasi digital dan optimalisasi potensi kuliner menuju kejayaan Lamongan ini, dapat menambah kemampuan, kreativitas dan inovasi dalam menciptakan lapangan kerja serta terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
“Literasi budaya ini dalamnya terdapat kuliner dan Lamongan dikenal sebagai daerah yang kaya aneka kuliner, karena dimana-mana, yang terbesit di benak masyarakat, Lamongan ini ya kulinernya yang kami harapkan dapat menjadi masa depan perekonomian di Lamongan,” ungkap Pak Yes. (*)