INDOSatu.co – LAMONGAN – Dampak kenaikan BBM serta inflasi dialami berbagai kalangan, tak terkecuali berdampak terhadap para pelaku usaha ultra mikro di Lamongan. Sebagai langkah untuk menekan efek tersebut, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, didampingi Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, membagikan zakat produktif ke pedagang di Pasar Ikan Lamongan, Selasa (20/9).
Bantuan sebesar Rp 500 ribu itu diharapkan dapat menjadi bantalan ekonomi pelaku usaha di Lamongan yang membutuhkan bantuan dana sosial. Selain itu, kata Khofifah, kegiatan ini juga sebagai langkah pemprov dalam melakukan operasi pasar guna memastikan program perlindungan sosial pengendalian inflasi dan dampak kenaikan BBM sebesar Rp 250 miliar dapat tepat sasaran.
Selain memberi dana bantuan program CSR BUMD, juga akan diberikan bantuan sosial untuk penyandang disabilitas, pembebasan pajak 100 persen bagi angkot dan ojek online (Ojol), serta bantuan sosial untuk nelayan.
“Hanya saja, untuk nelayan, kita masih perlu verifikasi ulang karena ada yang mendapatkan support dari Kementerian KKP, yang belum lama ini disisir oleh Pemprov,’’ kata Khofifah serambi memastikan bahwa Pemkab Lamongan mungkin juga mempunyai program-program sosial lainnya.
Pemprov, kata KHofifah, juga akan top-up token untuk 1,5 tahun, dimulai sejak bulan ini, tetapi masih menunggu pencairan APBD. Ada 2.200 lebih mereka yang menerima sambungan listrik dari tahun 2019, 2020, 2021 masuk data Dinas ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral).
Menanggapi hal tersebut, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (Pak Yes) menyampaikan, Pemkab Lamongan juga telah menyiapkan bantuan sosial BBM untuk nelayan Lamongan.
“Kita, Pemkab Lamongan juga bersinergi untuk kegiatan tersebut. Ada beberapa kelompok, yang terutama kita bikin untuk nelayan dalam bansos BBM ini. Kita memberikan bantuan dari BPJS Ketenagakerjaan untuk 500 Nelayan, dan kita juga akan melakukan pelatihan dan bantuan alat,” terang Pak Yes. (*)