INDOSatu.co – JAKARTA – Utang lagi. Utang lagi. Dan, utang lagi. Kali ini, pemerintah kembali akan menambah utang baru di tahun 2021. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pada semester II-2021, pemerintah akan mencari tambahan utang sebesar Rp 515,1 triliun.
Angka tersebut dipatok lebih rendah dari rencana dalam Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.
Hal itu, kata Sri Mulyani, dianggapnya bagus. Karena, ungkap dia, pemerintah bisa mengurangi kenaikan utang, yang tadinya Rp 1.177 triliun jadi Rp 958 triliun atau turun 18,6%,” ujar Sri Mulyani dalam video virtual, Senin (14/7/2021).
Kata dia, pembiayaan utang sepanjang semester I merupakan bentuk konsekuensi dari kebijakan fiskal yang ekspansif melalui perluasan berbagai program stimulus fiskal dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat dan akselerasi pemulihan ekonomi nasional.
“Kita semua tahu, APBN 2021 memang masih alami atau sebagai countercyclical sangat penting untuk melindungi rakyat dan ekonomi, memang desain defisit APBN 2021 mencapai 5,7%,” jelasnya.
Saat ini, pendapatan negara hingga akhir tahun diprediksi mencapai 101% dari target APBN sebesar Rp 1.743,6 triliun. Jika diperinci, penerimaan pajak akan mencapai 95,7% atau lebih rendah sekitar Rp 53,3 triliun dari target 2021 sebesar Rp 1.229,6 triliun.
Kepabeanan dan cukai diperkirakan mencapai 104,3% atau lebih tinggi Rp 9,1 triliun dari target 2021 sebesar Rp 215 triliun. Sementara, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) diperkirakan mencapai 119,9% atau lebih tinggi Rp 59,5 triliun dari target Rp 298,2 triliun. (*)