INDOsatu.co – BOJONEGORO – Setelah hadir Green House pengembangan bunga krisan di Desa Klino Kecamatan Sekar tahun lalu, kini menyusul Desa Kalangan, Kecamatan Margomulyo lewat pengembangan Bunga Mawar “Buana Indah”. Kebun mawar “Buana Indah” tersebut diresmikan secara langsung oleh Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah, Kamis (8/9).
Green House bunga mawar berdiri di atas lahan 7×12 m² itu bersebelahan dengan Balai Desa Kalangan. Aneka macam warna bunga mawar tumbuh bermekaran dari tangan-tangan terampil Kelompok Tani Sekar Jati binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro serta Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Catur Hermanto, selaku perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan, secara geografis Kabupaten Bojonegoro memiliki potensi pengembangan hortikultura dan florikultura. Hal ini juga merupakan komitmen Bupati Bojonegoro untuk pengembangan hortikultura dan florikultura, karena Bojonegoro memiliki potensi geografis yang strategis dan mudah diakses.
Di samping itu, Bojonegoro juga memiliki lahan pertanian yang cukup luas, memiliki sumber daya alam Bengawan Solo, potensi genetik lokal, potensi pemanfaatan lahan Perhutani, serta potensi pasar lokal dan nasional. ‘’Desa Kalangan yang dikelilingi sungai Bengawan Solo bisa menjadi floating market pasar bagi produk pertanian, wisata alam, dan sumber pendapatan daerah,’’ terangnya.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menyampaikan bahwa, tanaman dapat tumbuh berkembang karena ada hubungan timbal balik (simbiosis mutualisme) dengan makhluk hidup yang lain. Green House pengembangan bunga mawar di Desa Kalangan ini juga harus dilengkapi dengan pengembangan lebah madu, agar kumbang dapat menghisap sari madu sang mawar.
‘’Tahun kemarin kita sudah berhasil mengembangkan bunga krisan di Desa Klino Sekar, sekarang bunga mawar di Margomulyo. Setelah ini juga harus ada pengembangan bunga di wilayah lain, seperti wilayah Boti-Sekar (Bose) Sekar, karena berada di dataran lebih tinggi yang sejuk berbukit, serta memiliki panorama alam yang indah. Salah satunya Guyangan Park,’’ harapnya.
Lebih lanjut, Bupati Anna mengatakan, florikultur juga bagian dari ketahanan pangan. Ada produk turunan yang dapat diinovasikan menjadi teh mawar, minuman sari mawar, selai mawar, sirup mawar, roti, stik keju, dan kerupuk mawar.
Selain tantangan inovasi, kata dia, ada satu hal yang lebih penting, yakni pemasaran. Karena itu, beber dia, saat ini Pemkab Bojonegoro sedang gencar melaksanakan pelatihan digital marketing bagi muda-mudi Bojonegoro untuk menghadapi tantangan global. ‘’Tanaman asal ditangani dengan baik, akan mendapat nilai tambah dan manfaat ekonomi,’’ kata dia.
Peresmian Kebun Mawar “Buana Indah” di Desa Kalangan ditandai dengan pemotongan setangkai bunga mawar oleh bupati. (*)