INDOSatu.co – LAMONGAN – Di bidang pendidikan, Lamongan akhirnya meraih juara 1 tingkat Provinsi Jawa Timur dalam kategori inovasi literasi. Penghargaan tersebut dianugerahkan kala penutupan Hari Aksara Internasional ke-57, di lapangan parkir Wisata Bahari Lamongan (WBL), Kamis (27/10).
Inovasi literasi yang ditampilkan oleh Lamongan, yakni titik baca,– sebuah inovasi berbasis digital bergerak dibidang literasi berupa barcode yang dapat dipindai menggunakan smartphone. Dengan adanya inovasi tersebut, dapat memudahkan pembaca saat membutuhkan buku yang diinginkan.
“Pemerintah Lamongan hadir untuk terus meningkatkan literasi di Kabupaten Lamongan. Sehingga, kolaborasi yang kita bentuk bersama dinas terkait untuk menciptakan inovasi agar mempermudah masyarakat yang ingin berliterasi akan mudah tercapai,” tutur Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, dalam sambutannya.
Aplikasi iLamongan tersebut dihadirkan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Lamongan. Aplikasi tersebut menyuguhkan layanan digital yang memudahkan pembaca yang berasal dari berbagai daerah dapat meminjam dan membaca buku secara gratis.
Wujud aksi Pemerintah dalam memfasilitasi literasi di Lamongan dilakukan dengan menyediakan 7.230 beasiswa Perintis (pendidikan terintegritas dan gratis) yang diperuntukkan untuk tingkat SD/SMP/SMP sederajat serta sarjana dan magister.
Adapun program rutinitas yang dikemas oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lamongan dalam meningkatkan literasi sejak dini secara menarik dan gembira, yakni program Cerita Online Lamongan (Celengan), yang mana bisa diakses melalui platform Instagram dan Youtube. Adapun program Celengan itu digalakkan ke sekolah-sekolah.
“Kita jadikan literasi ini menarik, sehingga tidak membosankan. Tetapi, tetap berkulitas dan tersampaikan kepada masyarakat. Karena itu kita hadirkan ragam inovasi yang menarik,” terang Bupati yang akrap disapa Pak Yes.
Diakhir sambutannya, Pak Yes memaparkan adanya hasil inovasi literasi yang digelar Lamongan, menjadikan Lamongan menempati angka 70,90 persen dalam indeks kegemaran membaca (IKM) dan 73,13 persen indeks pembangunan manusia yang mencakup bidang pendidikan di dalamnya.
Gelora literasi di Lamongan tidak hanya seputar membaca, menulis dan berhitung. Melainkan memperkenalkan dan membudayakan literasi baru, yakni literasi data, literasi budaya, literasi humanis, dan literasi digital kepada masyarakat khususnya generasi muda. (*)